***
Hari menuju siang. Cuaca hari ini cukup hangat. Dari balkon kamar kulihat langit pun berwarna biru cerah. Semoga langit malam pun sama indahnya dengan bintang dan bulan yang menghiasinya.
Sebuah rencana yang akan ku lakukan hari ini sudah sangat ku pertimbangkan dengan yang lain. Bukan hanya satu, namun dua. Dua rencana yang sangat berbeda jauh. Ku harap keduanya berjalan dengan lancar.
Aku bangkit dari dudukku. Melangkah masuk ke dalam kamar. Pintu kamar mandi masih tertutup, Sana masih belum menyelesaikan mandinya.
Aku menuju ranjang lalu duduk disisi ranjang. Yeoja itu sangat lama berada di dalam kamar mandi. Jika seperti itu seharusnya tadi dia terlebih dahulu yang mandi. Ku yakin setelah ini dia akan menggunakan makeup cukup lama. Ya, itu memang sudah menjadi kebiasaan para wanita.
Tangan mengambil ponsel di atas nakas. Menyalakan benda pipih itu dan mencari kontak sahabat ku.
Son Chaeyoung
'Suruh beberapa orang untuk memantau tempat acara sebelum aku datang nanti malam. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada istriku'
'Siap, akan ku pastikan semua aman sebelum kita bertindak'
'Bagus'
'Sebentar lagi aku sampai ditempatmu, Heechul menyuruhku ikut denganmu'
'Terserah kau'
'Kau tau, Jihyo tetap akan ikut dengan Tzuyu'
'Lalu apa urusannya denganku?'
'Jika seperti itu Sana akan sangat senang bukan? Kau tidak perlu terlalu khawatir nanti, ada Jihyo yang akan menemaninya jika kita meninggalkan mereka sebentar'
'Baguslah'
Walau seperti itu aku tetap khawatir. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Huh~ akan ku perbanyak anak buah ku untuk menjaganya.
*Ceklik
Pintu kamar mandi terbuka, Sana berjalan dengan melirik ke arahku sekejap lalu menuju lemari yang tidak jauh dari ranjang. Lemari itu tepat berada di hadapan tempat aku duduk di ranjang.
Ia memunggungi ku, memilih pakaian yang akan ia pakai. Tubuh polosnya hanya tertutup oleh bathrobe saja dan rambut basah nya terurai.
Seketika kepalanya berbalik menoleh kebelakang. Matanya menatap langsung mataku.
"Kenapa kau melihatku? Bisa kau pergi dulu atau pejamkan matamu? Aku ingin memakai pakaian disini" ujarnya. Mengapa memakai pakaian disini? Bukankah bisa dikamar mandi?
Sudahlah, aku bangkit lalu berjalan menuju balkon kembali. Arah pandangnya mengikuti ku yang tengah berjalan menuju balkon, apa ada yang aneh dengan ku?
Aku hanya berdiri memainkan ponselku dengan tangan yang ku sandarkan di atas pagar balkon guna menopang tubuh ku.
Sekitar 15 menit aku berdiri hanya berfokus pada ponsel. Aku berhenti memainkan benda yang pasti ku bawa kemana pun, memasukkannya kedalam saku celana. Tubuh berbalik berjalan masuk ke dalam kamar.
Sana, istriku itu tengah duduk menghadap cermin besar di meja rias. Dia memakai sesuatu diwajahnya, entah apa itu.
Kini kaki melangkah mendekatinya. Sekarang aku berada dibelakangnya. Sana sempat melirik ku lewat pantulan cermin namun kembali fokus dengan sesuatu diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge [Saida]
AksiKim Dahyun, harus meneruskan pekerjaan appanya sebagai seorang mafia dan dijodohkan dengan anak dari pemimpin mafia terbesar di Korea Selatan. Dikehidupan barunya lah Dahyun akan tahu pekerjaan appanya seperti apa yang dapat membahayakan dirinya bah...