***
Hari belum terlalu siang, cuaca cukup cerah, tetapi jalanan sangat sepi.
Dahyun sudah sampai didepan sebuah bangunan 3 lantai yang terletak ditengah-tengah dua gedung besar.Dahyun turun dari mobil mengikuti seseorang yang membawanya ke sini lalu masuk kedalam gedung yang nampak tidak terlalu besar itu.
Namja yang membawa Dahyun kemari adalah Kim Heechul, bisa dibilang dia adalah orang yang selalu diandalkan oleh tuan Minatozaki.
Heechul membawa Dahyun masuk ke sebuah ruangan yang terlihat seperti gudang. Heechul menekan sebuah tombol kecil di balik lukisan dan sebuah lemari bergeser membuka jalan ke sebuah ruang bawah tanah.
Dahyun yang melihat itu terkejut sekaligus kagum dan heran kenapa tuan Minatozaki ingin bertemu ditempat yang sepertinya adalah tempat rahasia. Apakah ini markas kelompok mafianya?
Mereka berjalan menuruni tangga menyusuri lorong yang setiap sudutnya terdapat cctv. Mereka masuk kesebuah ruangan dengan pintu berwarna hitam yang agak besar. Terlihat disebuah sofa tuan Minatozaki sedang terduduk sembari membaca koran dan sesekali menghisap rokoknya.
Dahyun pov
"Tuan, menantumu sudah datang" ucap Heechul sembari senyum yang terlihat seperti meledek
"Pergilah, saya ingin berbicara empat mata dengan menantuku ini"
"Ne"
"Waspada lah tuan KIM" sambung Heechul berbisik kepadaku dengan senyum smirknya lalu pergi meninggalkan kami berdua di ruang besar ini"Annyeonghaseyo tuan Minatozaki" sapaku sembari menunduk hormat
"Hm, duduk lah"
Aku menurut untuk duduk di hadapan tuan Minatozaki. Tuan Minatozaki menyodorkan sebungkus rokok kepadaku, tetapi aku menolaknya.
"Wae?" tanya tuan Minatozaki
"Saya tidak merokok" jawabku karena memang saya belum pernah merokok sekalipun
"Aah baguslah, sepertinya aku tidak salah menjodohkan putriku dengan mu" ucapnya lalu menghisap rokoknya kembali
"Apa yang akan tuan Minatozaki bicarakan?" tanyaku pada intinya karena aku tipe orang yang tidak suka bertele-tele
"Baiklah-baiklah, kau sudah tahu kan wasiat dari appamu apa?"
Aku hanya menganggukkan kepalaku.
"Jadi kau akan menggantikan appamu bahkan kalau bisa gantikan saya sebagai leadar disini"
"Waeyo?"
"Saya pikir kau orang yang tepat untuk meneruskan pekerjaan seperti ini" jawabnya enteng
"Maaf tuan, sepertinya saya tidak bisa. Saya tau resiko menjadi seorang mafia seperti apa, saya tidak ingin orang terdekat saya akan terbawa kedalam urusan pekerjaan yang mungkin akan membahayakan mereka, dan bukankah menjadi seorang mafia itu kejahatan?" tanyaku menatapnya tajam setelah aku menolak keinginan tuan Minatozaki. Menjadi leader mafia? sepertinya itu akan sulit.
"Apa kau tahu kalau seorang mafia tidak sepenuhnya berbuat jahat?, semua itu mereka lakukan karena itu memang pekerjaan mereka, kau bisa menjadi seorang mafia tanpa harus merugikan orang yang tidak berdosa bukan? saya yakin kamu orang yang cerdas dan bijak seperti appamu. apakah seorang Kim Dahyun tidak akan mengabulkan permintaan terakhir appanya?" ucap tuan Minatozaki panjang lebar meyakinkanku
Sekarang aku tidak bisa mengelak lagi karena dia membawa-bawa nama appaku dan ini juga permintaan appaku agar aku meneruskan pekerjaannya.
"Baiklah, saya akan meneruskan pekerjaan appa. tetapi saya belum siap menjadi seorang pemimpin untuk sekelompok mafia" jawabku setelah cukup lama memikirkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge [Saida]
ActionKim Dahyun, harus meneruskan pekerjaan appanya sebagai seorang mafia dan dijodohkan dengan anak dari pemimpin mafia terbesar di Korea Selatan. Dikehidupan barunya lah Dahyun akan tahu pekerjaan appanya seperti apa yang dapat membahayakan dirinya bah...