Layla sedang anteng bermain hp sambil memakan snack yang dibelikan oleh Bima, tapi... suara abangnya membuatnya menghentikan kegiatannya.
"Dek, bunda sama ayah belom pulang?" tanya Adit sambil mengambil satu buah chitato lite yang sedang dimakan oleh Layla.
Layla melirik Adit dengan tajam,"biasa-in, kalo minta tuh izin dulu bang," ucap Layla memperingati abangnya.
Adit menunjukkan cengirannya, "maaf dek, Abang lupa," jawabnya mengelak.
Layla mendengus sebal, "lupa kok setiap kali minta sesuatu sih."
Adit menghela nafas,"iya, maaf yaa Layla cantik, baik hati, penyabar, tidak sombong, dan rajin menabung," ucapnya setulus mungkin.
Layla tersenyum sambil menatap layar ponselnya.
"Kamu fokus banget dek, liatin hp-nya. Liat apa sih?" tanya Adit dan langsung mengintip apa yang sedang dilihat oleh Layla.
Adit mengintip pada layar ponsel Layla. Dia merasa penasaran apa yang dilihat oleh adiknya sehingga membuat adiknya tersenyum. Ternyata, adiknya sedang menonton video pendek Jaemin.
"Oh, liat Jaemin."
"Ini bunda sama ayah kapan pulangnya sih?! Udah jam setengah enam lohh, padahal," gerutu Layla.
Adit tersenyum kecil mendengar gerutuan Layla,"biasanya juga kan kalo pergi berdua emang gini, dek. Mereka kayak masih muda, padahal anaknya dah tiga," ucapnya.
"Ya iya sih."
Panjang umur. Baru saja dibicarakan, Mayang dan azam sudah sampai di depan rumah. Mayang masuk ke dalam rumah sambil membawa beberapa kantong kertas belanja-nya. Sementara Azzam memarkirkan mobilnya di garasi.
"Akhirnya pulang," ujar Layla bersyukur.
"Assalamualaikum," ujar Mayang dan Azam bersamaan begitu masuk ke dalam rumah.
"Waalaikum Salam," Adit dan Layla menjawab salam bunda dan ayahnya.
"Bawa apaan tuch," tanya Layla dengan nada bicaranya yang lebay. Ia melihat bundanya menenteng beberapa keresek dan paper bag.
Mayang meletakkan keresek dan paper bag yang ia tenteng tadi,"bunda beli paket ayam KFC buat dua orang, itu buat Abang sama kak April." jawab Mayang sambil membuka hijab segi empat yang ia gunakan tadi.
"Aku dibeliin apa?" tanya Layla lagi.
"Dibeliin mie ayam bakso sama chatime matcha."
"Aww, terima kasih banyak bundaku sayang. Emang paling pengertian deh! Love you."
"Oh iya, itu donat JCO buat siapa?" Layla bertany
"Buat siapa aja yang mau," jawab Azam.
"Aku mauu," ucap Layla antusias.
"Abang juga mau."
April keluar dari kamarnya setelah seharian mengurung diri,"ada apa ges? rame banget keknya," ujar April lalu ikut duduk di samping Layla.
"Widih, bawa pulang makanan nih. Pengen ya," ucap April sambil mengotak-atik keresek yang ada di depannya.
"HEH! Itu paket dua orang ya. Berdua sama Abang," protes Adit.
April melirik abangnya malas,"iya-iya. Aku juga tau kok."
"Langsung makan yuk ah," ajak April namun tidak jadi karena adzan Maghrib sudah berkumandang.
Azam beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian,"hayu, sholat dulu anak-anak,"ajak Azam.
"Iyaa ayah," jawab ketiga anaknya bersamaan. Lalu, Layla, April, dan Adit bergantian pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Mereka menggunakan kamar mandi yang ada di lantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Layla Dan Kehidupannya
Teen FictionKata orang, cinta pertama itu takkan pernah berhasil. Lantas, Layla bertanya-tanya. "Emang iya kalo cinta pertama ga akan bisa berhasil?" tanyanya dengan wajah polos di umur 11 tahun, saat akan menduduki bangku kelas 6 SD. Di umur 14 tahun, Layla s...