23.| Sahabat

26 2 0
                                    

halo! bab ini masih di tahun 2023, tpi aku mundurin lgi waktunya ke 9 tahun lalu pas umur Layla msih 4 tahun. ngerti ga?? ngerti dongg😉

OYA!! bab ini akan menceritakan tentang awal mula  persahabatan Layla-Fajri dan Jenia-Gilang.

Happy Reading.

Menurutmu, definisi 'sahabat' itu apa sih? Kalau menurut Fajri, sahabat adalah orang yang selalu mendukung apapun keputusan dan keinginan kita. Bisa menjadi teman berbagi cerita, dan tidak pernah menutupi satu pun kebenaran.


Kalau menurut Jenia, sahabat adalah orang yang harus selalu ada di samping kita. Sahabat adalah orang yang penting di dalam hidup kita karena ia sudah menemani kita sejak lama.

Begini, aku akan menceritakan tentang kejadian 9 tahun lalu bagaimana caranya Fajri dan Layla bisa bersahabat sampai detik ini.

Saat itu, Layla kecil yang berusia 4 tahun sedang bermain ayunan di taman bermain seorang diri. Perlu diketahui, taman bermain itu ada di Perumahan tempat Layla tinggal. Sementara Fajri  duduk di kursi taman sambil membaca buku.

Layla menghampiri Fajri lalu menyapanya. "Hai!" sapa Layla dengan wajah tersenyum.

Fajri melihat Layla dan kembali membaca buku yang ada di tangannya. "Boleh kenalan?" tanya Layla sambil mengulurkan tangannya. Fajri menanggapinya dengan anggukan.

Layla tersenyum senang. "Halo, aku Layla tinggal di blok H-4. Kamu Fajri dari blok I-4 kan?"

Fajri melotot, ia menutup bukunya dan menatap Layla. "Kamu tau nama aku?"

Layla tersenyum dan duduk di samping Fajri. Ia mengangguk dan menjawab, "kenal dong. Kan mama kamu sama bunda aku tetangga sekaligus temen."

Fajri menanggapinya dengan anggukan kepala. Ia kembali fokus membaca buku dan tidak mempedulikan Layla yang duduk di sampingnya.

Layla merasa canggung, ia tidak nyaman jika hanya duduk dan diam dengan orang yang ia kenal, tapi orang itu tidak kenal dengan dirinya.

Layla buka suara, "kok aku gak pernah liat kamu main di luar rumah sih? Aku paling sering liat kamu di rumah."

"Gak punya temen," jawab Fajri. Dia nih emang tipe-tipe orang yang irit bicara gitu ya. Tapi, liat aja dulu...  ke depannya bakalan gimana. Manusia 'kan gak ada yang tahu. Tahu makanan soalnya. Hehehehe.

Layla terkejut sampai berdiri. Mana mungkin lelaki yang duduk di dekatnya ini tidak punya teman? Layla rasa.... apa yang dimiliki Fajri lebih dari cukup untuk membuatnya memiliki teman. Fajri cukup tampan, orangtua-nya kaya, dia pintar. Layla dan Fajri sekolah di TK yang sama. Bahkan satu kelas, itu sebabnya Layla tahu bahwa Fajri pintar.

"Kok gak punya?"  tanya Layla dengan suara yang pelan.

"Aku terlalu keren. Mereka pada malu temenan sama aku," Fajri dan kepercayaan dirinya.

Layla tersenyum kecut, merasa geleh karena  Fajri begitu percaya diri. "Luar biasa sekali yaa pede nya. Malesin." Lalu, Layla pergi dari sana.

Pertemuan pertama Layla dan Fajri memang unik. Namun sejak saat itu, mereka menjadi dekat. Bermain sepeda bersama di sore hari, atau sekedar membaca buku bersama di akhir pekan.

Waktu demi waktu dilalui bersama seorang teman perempuan seperti Layla membuat Fajri tidak merasa kesepian. Ia bersyukur karena keluarga Layla begitu baik padanya. Ia merasa nyaman saat ada di tengah-tengah keluarga Layla.

Layla Dan Kehidupannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang