Happy Reading.Perlu kalian ketahui, Layla sudah berubah semenjak duduk di bangku kelas delapan semester satu kemarin. Ia sudah memakai jilbab untuk menutup auratnya. Layla sadar, menutup auratnya adalah kewajiban sebagai seorang muslim.
Seperti sekarang ini, penampilan Layla yang 'berubah' membuat Rissa dan Ros terheran-heran. Mereka bertiga sedang duduk di kursi yang ada di taman belakang sekolah.
"Maa Sya Allah, temanku ini sudah berhijrah ya," ucap Rissa sambil tersenyum menatap Layla yang duduk di sampingnya.
Layla tersenyum dan menjawab, "Alhamdulillah, Ris. Aku hanya ingin menjadi orang yang lebih baik lagi setiap harinya."
Ros yang duduk di samping Layla memeluk Layla dengan erat, "aaaaa. Aku juga pengen berubah kayak kamu."
Layla menoleh dan menatap Ros. "Bolehh."
"Eh, bentar lagi jam istirahat selesai. Kita ke kelas yuk," ajak Rissa lalu bangun dari duduknya.
Layla dan Ros mengangguk. Lalu mereka bertiga berjalan beriringan menuju kelasnya. Mereka duduk di kelas VIII-B.
Haikal dan Reyhan juga sekelas bersama
Layla, Rissa dan Ros. Tenang, dari awal kelas delapan, Layla sebangku dengan Sisi. Atau, orang-orang kelas menyebutnya dengan sebutan-si pick me.Jangan heran kenapa orang-orang menyebutnya seperti itu. Dia itu orangnya sok asik sama laki-laki. Dia juga mengaku bahwa dia tak suka berteman dengan perempuan. Karena, menurutnya berteman dengan laki-laki itu lebih seru. Dia juga bergaul hanya dengan laki-laki.
Baru saja Layla, Rissa dan Ros memasuki ruang kelas, Sisi sudah menghina Layla. "Cih, dasar sok alim. Jadi cewek caper banget."
Rissa hendak mendekat ke arah Sisi dan menjawab. Namun Layla menahan pergelangan Rissa dan berbisik, "gak usah diladenin. Diemin aja."
Rissa menghela napas lalu berkata, "yang waras diem."
Ros tertawa kecil sementara Layla geleng-geleng kepala.
Rissa menghela nafas kasar dan duduk di tempatnya diikuti oleh Ros yang sebangku dengannya.
Layla juga melakukan hal yang sama. Ia duduk di tempatnya, Sisi ikut menyusul duduk di sampingnya.
Layla membaca novel yang baru ia beli hari kemarin. Layla pergi ke gramedia bersama kakaknya- April. Jangan tanya kenapa Layla tidak pergi bersama Fajri. Layla sudah berubah dan ia jarang pergi berdua dengan Fajri. Bahkan, Layla sudah berhenti melakukan kontak fisik dengan Fajri sekarang, seperti pelukan, pegangan tangan, dan lain lain. Menurutnya, itu sama saja dengan zina jika melakukannya dengan orang yang bukan mahram.
Tak lama kemudian, guru yang mengajar pun masuk ke dalam kelas.
...
Adzan mengingatkan sholat Dzuhur sudah berkumandang dan sekarang Layla dan kedua teman dekatnya, sedang berjalan menuju ke musholla yang memang sudah disediakan oleh pihak sekolah.
"Semenjak kamu berubah, aura wajah kamu lebih positif tau," ucap Ros.
Layla tersenyum menaggapi. "Alhamdulillah. Terima kasih atas pujiannya ya."
"Btw, gimana ceritanya kamu bisa 'hijrah' kayak sekarang?" tanya Rissa.
Layla menatap kedua temannya, "beneran pengen tau nih?" balas Layla.
Rissa dan Ros mengangguk meng-iyakan.
Layla menghela nafas terlebih dahulu, "awalnya tuh karena aku sering liat konten konten dakwah atau ceramah gituu, di tiktok. Terus, ada juga konten yang bermanfaat lah." ucap Layla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Layla Dan Kehidupannya
Teen FictionKata orang, cinta pertama itu takkan pernah berhasil. Lantas, Layla bertanya-tanya. "Emang iya kalo cinta pertama ga akan bisa berhasil?" tanyanya dengan wajah polos di umur 11 tahun, saat akan menduduki bangku kelas 6 SD. Di umur 14 tahun, Layla s...