10.| Hari yang Lelah

22 7 0
                                    

"kalau orang lain bisa,kenapa harus aku?"
-Haikal Putra Sudarso-

Seperti yang telah dibicarakan hari kemarin, Layla dan teman-teman sekelompoknya sudah berada di rumah Layla untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bu Siska.

"Kita ngerjain nya di mana?" tanya Haikal lalu duduk di teras rumah.

"Terserah kalian aja sih." sahut Layla.

"Udah deh, mending di teras aja. Di dalem pasti ada keluarga kamu 'kan." ucap Haikal.

Layla mengangguk,"ok. Bentar ya, aku ganti baju dulu." jawab Layla lalu masuk ke dalam rumah.

Saat Layla akan menaiki anak tangga, bunda  Mayang memanggilnya dan mengisyaratkan untuk mendekat.

"Apa, Bun?" tanya Layla lalu mencium punggung tangan bundanya.

"Di luar ada siapa dek?" Mayang balik bertanya.

"Ada temen-temen, kerja kelompok di sini." jawab Layla.

"Temen kamu ada berapa orang?"

"Empat orang termasuk aku."

Mayang mengangguk lalu pergi ke dapur, sementara Layla naik ke lantai dua- ke kamarnya, untuk mengganti pakaiannya.

"Dek, sini bentar." panggil Mayang.

Layla menghampiri bundanya yang ada di dapur,"apa lagii?" tanyanya.

"Bantuin bunda bawa gelas air ini ke depan." ucap Mayang sambil mengedikkan dagunya ke arah nampan yang berisi 4 gelas air.

"Aku bawa toples aja deh, Bun. Kalo bawa air takutnya malah tumpah." Layla mencoba bernegosiasi.

Mayang mengangguk lalu membawa nampan itu ke teras rumahnya.

"Halo." sapa Mayang.

"Halo Tante." balas teman-teman Layla.

"Sok minum dulu, atuh. Jangan malu-malu ya, silahkan dimakan kue dan keripik nya." ucap Mayang setelah Layla keluar dari rumah dan meletakkan toples yang berisi kue dan keripik di atas meja.

"Iya, tante. Makasih." ucap teman-teman Layla.

"Dek, ambil karpet kecil gih. Kasian temen-temen kamu dingin duduk di lantai." titah Mayang.

Layla langsung masuk ke dalam rumah dan mengambil karpet kecil lalu membawanya ke teras.

"Aduh. Maafkan kami ya, jika kehadiran kami membuat tante repot," ucap Reyhan tak enak hati.

Mayang menggeleng sambil tersenyum menatap Reyhan. "Eh? Kamu anak dari warga yang baru pindah baru-baru ini 'kan?"

Reyhan mengangguk.

Mayang tersenyum sambil menggeleng. Ia berujar, "Pantesan pas liat mukanya nggak asing. Nggak ngerepotin, kok. Ya udah, tante masuk dulu yaa."

Teman-teman Layla mengangguk dan mulai membicarakan tugas yang diberikan oleh Bu Siska.

"Kalo kamu mau ambil bagian apa kal?" tanya Layla setelah ia memilih untuk presentasi esok hari.

Haikal yang ditanya hanya mengedikkan bahunya acuh sambil terus mengunyah keripik pisang yang disuguhkan oleh Mayang.

"Yang bener deh. Mau ngegambar, atau mewarnai gambarnya?" tanya Rissa nyolot.

"Gak mau dua-duanya." jawab Haikal.

Layla menghela nafas jengah melihat tingkah Haikal. "Kal." panggil Layla sambil memegangi kedua bahu Haikal.

Rissa dan Reyhan menantikan apa yang akan dilakukan oleh Layla selanjutnya.

Layla Dan Kehidupannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang