11.| Percaya Diri

17 6 0
                                    

Layla sedang menggerak-gerakkan kakinya di bawah meja karena sangat gugup untuk presentasi hari ini.

Entahlah, padahaal... rasa kepercayaan dirinya untuk presentasi hari kemarin sangatt tinggi. Tapi sekarang, rasa percaya diri itu lebur dan hilang begitu saja.

Reyhan yang menyadari pergerakan Layla karena gugup lantas menenangkannya dengan cara mengusap-usap tangan Layla.
Layla yang tak suka disentuh oleh orang lain menepis tangan Reyhan dan menatapnya dengan tatapan sinis.

"Tenang, Lay. Ga usah terlalu gugup kek gitu." ujar Reyhan.

Layla melirik Reyhan dengan tatapan malas, "ga usah ngomong kek gitu. Ga mutu dan ga ngaruh." ucapnya sinis.

Rissa yang duduk di depan Layla sedikit mengubah posisinya menjadi menghadap ke belakang, "ini pertama kalinya kamu presentasi, Lay?" tanya Rissa.

Layla mengangguk, "iya Ris. Ini pertama kalinya aku berdiri di depan kelas. Duhh, Ya Allah... gugup bangett." balasnya  lalu menghela napas.

Rissa terkikik geli, "baca surah Al-Insyiroh, gera. Biar lancar." ujarnya memberi saran pada Layla yang terlihat sangat gugup.

"Emangnya bisa gitu?" tanya Layla dengan kedua alis yang tertaut.

"Bisa lahh."

Layla mengangguk dan langsung membaca surat Al-Insyiroh di dalam hatinya.

Tak lama kemudian, Bu Siska masuk kelas dan menyuruh Reyhan untuk memimpin doa.

"Siapa yang mau presentasi duluan?" tanya Bu Siska sambil menatap ke sekeliling kelas. Tak ada yang menjawab pertanyaannya.

Karena Layla merasa keberaniannya untuk presentasi sudah kembali, Layla mengangkat tangan kanannya dan menjawab, "saya Bu."

Bu Siska menatap Layla, "baiklah. Silahkan maju, Layla." balasnya.

Layla berdeham dan menormalkan degup jantungnya terlebih dahulu sebelum bangkit dari kursinya dan maju ke depan kelas.

Setelah dirasa degup jantungnya kembali normal, Layla bangkit dari kursinya dan maju ke depan kelas.

Layla menatap ke sekelilingnya, "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Seperti yang teman-teman semua tahu, berdirinya saya di sini untuk mem-presentasi-kan hasil kerja kelompok saya. Anggotanya adalah saya, Rissa, Reyhan, dan Haikal. Nama yang telah saya sebutkan tolong maju ke depan." ucap Layla sambil menatap ketiga orang yang namanya telah disebutkan.

Rissa, Reyhan, dan Haikal bangkit dari kursinya dan maju ke depan kelas lalu berdiri di samping Layla.

"Ya, baiklah. Saya akan memulai presentasi nya." ucap Layla lagi. Lalu ia memulai presentasi nya.




"Itu adalah presentasi dari kelompok saya. Untuk sesi tanya jawab akan dibuka oleh Muhammad Reyhan, salah satu anggota kelompok kami." ucap Layla setelah selesai presentasi.

Reyhan yang mendengar namanya disebut lantas membelalakkan matanya dan menoleh ke arah Layla yang berdiri di sampingnya. Sementara Layla hanya menyengir kuda dan mengedikkan bahunya.

Reyhan menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum membuka sesi tanya jawab–dengan terpaksa.

"Baiklah, untuk sesi tanya jawab akan dibuka oleh saya. Jika ada yang ingin ditanyakan terkait materi presentasi tadi, bisa mengangkat tangan dan mengajukan pertanyaan." ucap Reyhan.

Salah satu murid mengangkat tangannya, "saya mau bertanya."

Reyhan menatap orang itu lalu menjawab, "ya, silahkan."

Layla Dan Kehidupannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang