Completed!!!
Ketika Eyang meminta Azura dan Angkasa menikah, tante Anggi-ibu dari lelaki itu adalah orang yang pertama menolak.
***
Azura hanya mangut saja ketika Eyang berniat menikahkan dirinya dengan Angkasa-sepupu satu kalinya.
Ia berfikir bahw...
Akan selalu ada bahagia untuk orang-orang yang bersedih. Percayalah, tuhan tidak pernah tidur, tuhan tahu kapan waktu yang terbaik untuk merasakan kebahagiaan.
Rasanya baru kemarin Azura merasan sakitnya melahirkan, tapi sekarang kini ia melihat putri pertamanya sudah berlarian kesana kemari bermain dengan Ayahnya.
Angkasa, lelaki yang dulu ia gantungkan harapan, lelaki yang terus menyakiti perasaannya, lelaki yang hanya bisa memberinya air mata, adalah lelaki yang kini memberinya kebahagian, penuh. Setiap hari, tidak ada cela.
Walau Azura masih tidak suka kopi, setidaknya ia sudah terbiasa untuk membuatnya. Pada malam hari ketika Angkasa mampir ke ruang kerjanya sebentar, melihat jadwal-jadwal dan apa yang harus ia kerjakan besok, Azura akan datang bersama hidungnya yang di jepit jari.
Walau minuman mereka tidak sama, bahagia itu tetap hadir, karena Astra, putri mereka, adalah sebab kebahagiaan itu.
Jika dulu dia hanya diam ketika beberapa orang mencemoohnya karena begitu mencintai Angkasa, sekarang dia bisa berbangga diri, betapa Suaminya tidak bisa di tinggal pergi.
Tahun ini Astra memasuki umurnya yang kelima, Azura berharap, semoga ia bisa terus menemani tumbuh kembang putrinya, semoga ia bisa menyaksikan kebahagiaan ini lebih lama.
Mas Abyasa sudah menikah tiga tahun yang lalu, bukan dengan Anara, melainkan dengan seorang janda anak satu.
Lalu dua tahun kemudian Aizat menyusul, menikah dengan gadis berkerudung yang dulu sepedanya di bawa kabur Angkasa.
Semua orang bahagia, pikirnya. Entahlah, karena Azura tidak pernah lagi mendengar kabar Anara.
End.
Noted: Untuk cerita Abyasa dan Aizat ada di spill sedikit di AUnya Astra, dengan user name twitter @Rihusbaa Kalian bisa langsung cek kesana.
Dan yah, boleh dong mampir ke cerita baruku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengisahkan tentang Asha dan Gibran, dua sepupu yang tidak saling akur, namun kemudian harus menikah setelah fakta terungkap bahwa Asha bukanlah bagian dari keluarga Armand, melainkan anak pungut tante Faradila.
