❃.✮:▹◃:✮.❃
Felix bangun dengan keadaan perut kosong dan jelas amat sangat kelaparan. Mengeryit menekan perut sembari duduk.
Tak jauh dari tempatnya, ia melihat beberapa buah ada di dekatnya dan sedetik kemudian menelan udara kosong.
Matanya berkeliling dengan mengigit bibirnya sendiri. "Aku bukan putri salju kan?" Monolognya dengan lengan terulur untuk meraih satu buah diantara beberapa buah yang ada disana.
Keraguan tercetak nyata di wajah malas khas bangun tidur akan tetapi perut kosongnya memaksa untuk dimasuki sesuatu.
"Buah ini tidak beracun kan?" Monolognya lagi memperhatikan dengan seksama buah yang sudah berada di tangan bahkan ia mengelap kulit buah itu dengan hanfu nya.
Meski ragu, dia mencoba untuk mengambil satu gigitan. Lidah perasa nya menyukainya. Segar dan sangat manisaa juga renyah. Kunyahan yang awalnya ragu-ragu itu mulai bergerak cepat.
Hingga saat ia merasa perutnya telah penuh, Felix baru menyadari jika ia telah menghabiskan lebih dari setengah buah yang ada.
"Heeeuurgx" Bersendawa tanpa sadar dan segera menutup mulut merasa malu bahkan ketika tak ada siapapun di sekitarnya.
Anak itu mulai beranjak untuk menuju air terjun. Ia ingin minum berhati-hati masuk lebih jauh kedalam memastikan juga jika serigala besar itu tidak ada.
"NOOOOUU!!!!"
serunya tiba-tiba dimana ia melihat kelinci putih berada di bawah kaki sang serigala. Lebih tepatnya, serigala itu menginjak sang kelinci.
Dan entah keberanian dari mana itu, Felix berlari sekencang mungkin dengan gigi yang mengerat tak ada sedikit pun ketakutan yang mimik wajahnya tunjukkan.
Tentu di dalam benaknya binatang buas itu akan memangsa sang kelinci. Sedang si kecil putih dan si besar menakutkan itu tampak terdiam.
Keduanya terkejut juga tidak percaya jika anak manusia itu tidak lagi kabur dengan keberadaan si besar menakutkan ini.
"LEPASIN!!!, LEPASIN GAK!!!!" serunya lagi saat dia telah berada dekat dengan kedua binatang tersebut.
Seolah nyawa baru saja kembali, serigala itu menyingkirkan tangannya dari si kelinci. Binatang dengan netra merah maroon itu menggeliat membenarkan posisi yang segera di angkat dalam gendongan oleh felix.
"Jangan mendzolimi makhluk yang lebih kecil darimu dong" ketusnya pada serigala tersebut.
Sungguh kasian sekali. Tampak lemah kepalanya tertunduk lantas berbalik untuk menjauh.