❃.✮:▹◃:✮.❃
Hari memang sudah larut. Dan tepat di tengah zebra cross sana, bennie berdiri dimana manik kecoklatannya bertemu dengan iris kebiruan sam.
"Apa yang dia lakukan disana"
Kata sky dimana memang dirinya dan sam masih berada dalam mobil.
TIT! TIIIIIT!!!
Dia membunyikan klaksonnya. Akan tetapi, bennie tak kunjung pergi dari tempatnya.
"YAKH!!!"
sky berseru di mana kepalanya ia julurkan keluar jendela. emosinya terpampang nyata saat menarik kepala kembali masuk berniat untuk keluar.
Tangan itu masih mencoba melepas seatbelt. namun, bunyi gebrakan pintu mobil dari samping memaks sky untuk menoleh dimana sam sudah berjalan mengarah pada bennie.
"Are you crazy???"
Kata sam saat dirinya sudah berdiri tepat di hadapan bennie. Namun yang bersangkutan sama sekali tak bereaksi kecuali pandangannya yang tak terputus dari sam.
Sedang sky terlihat mengurungkan niat dimana ia lebih memilih untuk melihat keduanya dari duduknya.
"Kau bisa celaka, pergilah ke pinggir"
"YAKH?!!!"
Sam akhirnya berseru. Bagaimana tidak, bennie sama sekali tidak merespon walau Sam berbicara banyak padanya.
"We-we-we- me-me-me' be-befoh?"
Terbata dan tentunya tidak jelas apa yang akhirnya keluar dari mulut bennie. Sam menyeretnya paksa ke pinggir. dan tentunya sam memahami dari perkataan itu.
"Nou, absolutely not" Sahut Sam cepat meninggalkannya.
"Wait!!" Genggam bennie pada lengan sam.
Mata sam pun tertuju pada genggaman itu. Di detik selanjutnya, bennie pun mengikuti arah pandangnya "abh! Sorry" Sadarnya segera melepas lengan sam.
"It's okay I have to go"
"Please, gimme one sec"
Sam sudah kembali melangkah tapi lagi-lagi bennie menahannya. "Sorry I can't" Jawab sam menghempaskan lengannya sendiri agar genggaman bennie terlepas.
"Nau, nau I just! I just wanna ask if your name is Sam?!! SAM?!! HWANG VEJKUL SAM???!!!"
bennie berkata sembari mengejar dimana ia sedikit terlambat karena Sam sudah kembali masuk ke mobil. Dia bahkan meninggikan suaranya sembari menggetuk pintu.