Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback on <————««✿»»————> ❃.✮:▹◃:✮.❃
"Jangan di lepas ya" Wanti felix pada hanafi setelah mendengar kata bobie untuk kembali duduk.
"Tapi ini panas" Hanafi uda mau melepasnya.
"Enggak kok. Sekarang lagi dingin"
"Felix" Panggilan rheino ini menghentikan perdebatan kecil si kembar.
Sky berdiri dari duduknya menuju depan kemudi "kak, berenti dulu" Bisiknya pada benie dan sam.
Benie segera menepi. Bahkan sebelum kendaraan benar-benar berhenti, sam sudah mengikuti sky ke belakang.
"Minta tolong buat keluar dulu ya" Kata rheino dimana ia masih mengenggam jemari felix di pangkuannya.
Lucy segera menggandeng lengan hanafi mengajaknya keluar dan diikuti oleh yang lain. Kecuali felix, rheino. Sam dan yuqi.
Setelah memastikan hanya ada mereka berempat di dalam, sam dan yuqi menutup horden di setiap sudut.
"Felix, apa yang kakak bilang sama kamu?"
Seolah tak mendengarkan kata rheino, felix sama sekali tak menyahuti.
"Kalau ngerasain sesuatu cepet bilang kakak" Lanjut rheino prustasi.
"Rheino~"
Si sulung itu menggeleng membuat si kembar bungsu terdiam. Namun tak lama felix kembali membuka mulutnya. "Aku enggak papa~, aku kan juga uda janji kalau ngerasa gak enak aku bakalan bilang"
"Terus ini kenapa engak bilang" Potong rheino.
Sedang yuqi dan sam yang saat ini telah sama-sama di hadapan felix dan rheino. Keduanya juga tampak sibuk dengan urusannya tanpa ada niat untuk menyela atau mencampuri kakak dan adik itu.
Dan meski rheino tampak memarahi adiknya, tanpa yuqi ataupun sam berkata atau meminta ijin. Rheino melebarkan jemari felix mengulurkan jari-jari itu pada keduanya dengan masih memandang adiknya.
"Agk!"
Rintih felix saat lanset di tusuk kan pada salah satu ujung jarinya. Namun rintihan itu tak membuat rheino khawatir. Justru alis rheino menyatu karena dia sadar jika si kembar bungsu itu hanya mengalihkan pembicaraan diantara mereka.
Tentu aja iya, ini bukanlah kali pertama sebuah jarum di tusuk kan pada bagian tubuhnya. felix sudah terbiasa dengan segala test yang dijalaninya sejak kecil.
"Gula darahnya menurun" Kata sam memecah keheningan antara adik kakak tersebut.
Namun kabar itu semakin membuat felix memanglingkan wajahnya dari rheino.
"See?" Felix tak menyahuti. Dia mengigit kecil bibir bawahnya dengan menekan jari bekas tusukan yang diambil setetes darahnya tadi.
"Kita hentikan perjalanan ini dan kembali pulang"
"Kak ino??!"
Tentu mata Felix melebar. Dimana badan kecilnya telah rheino pindahkan dari pangkuannya ke dudukan.
Sedang rheino sendiri telah berdiri dimana lengan di genggam oleh Felix. Si kembar bungsu itu menunjukkan wajah melasnya.
"Adek???"
"Pleaseeeeee.... I beg... Felix janji bakalan bilang, felix janji kak ino.. Tolong jangan. Felix akan baik-baik aja. Kak ino, kak sam. Dan kak yuqi juga ada bersama felix"
Asal kalian tau, rheino ini seorang dokter. Sam dokter magang dan yuqi sendiri seorang perawat.
"Tapi fel__"
"Pleaseeee kak" Felix amat sangat memohon bahkan dengan mudahnya dia sudah menangis.
"It's okay" Ini sam. Lembut sekali menyeka jajakan air mata itu. Dia memberikan sesuatu untuk felix konsumsi yang bertujuan menaikkan gula darahnya kembali.
Sedang di luar sana, lucy memperlihatkan apa yang ada dalam genggaman jarinya itu pada bobie dan benie.
Beberapa helai rambut yang tidak sedikit. Keduanya tentu tau rambut milik siapa itu.
Ya, itu adalah rambut Felix yang rontok saat lucy memakaikan cat earmuffs pada Felix dan segera lucy sembunyikan.
Dan saat Felix akan terjatuh saat ia akan memakaikan earmuffs pada hanafi, sebenarnya itu bukan karena guncangan kendaraan. Tetapi kepeningan yang kembali menyerang kepalanya.
Felix tak seperti anak pada umumnya, atau sama dengan keempat saudaranya.
Gedung putih yang memiliki bau khas obat-obatan itu sudah seperti rumah kedua bagi felix.
Seperti yang kukatakan di awal. Jika menurut orang jawa, anak kembar itu tidak boleh hidup satu atap. Tetapi jika anak itu kembar identik.
Untuk alasan kenapa kembar indentik itu harus dipisah, bisa coba kalian cari tau sendiri di google ya.
Tetapi jika alasan kenapa Felix dan hanafi tetap dipisah meski mereka bukan kembar identik itu karena Felix yang telah mengalami gagal ginjal sejak kecil.
Agnez tak ingin menambah momongan juga karena ia ingin fokus untuk penyembuhan felix. Ini juga alasan mengapa hanafi tinggal bersama kakek neneknya.
Felix sudah sempat sembuh dari penyakit ini, namun satu tahun terakhir penyakit itu kambuh lagi dengan diagnosa kronis.
Dan mengapa hanya hanafi yang kebingungan saat tiba-tiba mereka diminta keluar, karena memang hanya hanafi yang sama sekali tidak mengetahui apa yang di derita oleh felix.
Felix sendiri tak ingin hanafi tau, perjalanan ini atas permintaan felix. Meski seluruh keluarga menolak dia memaksa yang meskipun pada akhirnya dituruti.
Namun perjalanan ini sejak awal memang tak akan pernah terlaksana. Rheino memberitahu hanafi di pondok tentang penyakit yang di didearita felix dan akan kembali ke Sydney besok pagi tak akan melanjutkan perjalan yang pastinya membahayakan bagi felix.
Si kembar bungsu itu membutuhkan donor ginjal untuk kelangsungan hidupnya.
Tetapi atas semua pengasingan yang hanafi Terima, dia di minta untuk mendonorkan ginjalnya pada felix.
Tentu hanafi terkaget dan merasakan ketidak adilan untuk dirinya.
Rheino sendiri membiarkan hanafi untuk melupakan amarahnya. Mereka saudara kembar yang pasti dapat memahami satu sama lain dengan fikiran hanafi tak mungkin menyakiti saudara kembarnya lebih.
Apalagi setelah tau jika kembarannya itu sangat lemah. Namun sayangnya, sepertinya itu tak sesuai pikiran rheino dimana hanafi benar-benar melukai felix sedemikian.