0033

78 23 0
                                    

❃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❃.✮:▹◃:✮.❃

"Sam.."

Sang pemilik nama pun menoleh melihat ibunya tersenyum teduh khas seorang ibu padanya.

Victory berjalan mendekat diamana sam dengan lembut menempatkan kepalanya di pundak sang ibu.

Jari lentik sang ibu pun menepuk halus Punggung sang putra. "Ada apa?" Tanya victory hangat.

"Aronno" Sahut sam yang terdengar lemah sama sekali tak ada semangat.

"It's okay" Gosok victory masih di punggung sang putra. "Well you don't have talk about it, but just know wathever you're going through... Ibu disini untukmu" Lembut victory dengan membelai hangat surai sang putra.

Sam pun mengangguk mengerti. Dia juga ingat jika Felix mengatakan hal sedemikian padanya. "But he's not here for me" Inner Sam bersama mata yang terpejam erat.

Di detik berikutnya, ia menjauhkan diri dari sang ibu. "Istirahatlah, besok hari penting adikmu" Ucap victory dengan mengosok pipi putranya.

Ada jeda beberapa detik untuk Sam tak segera menyahuti sampai victory menaikkan alisnya sedikit untuk memastikan, barulah Sam mengangguk.

Melepas dan menjauhkan jari sang ibu dari pipinya, lantas berjalan meninggalkan sang ibu.

Victory melihat punggung putranya yang menjauh. Sebagai seorang ibu, tentu victory memahami perasaan putranya sedang tidak baik-baik saja.

Dan yang ada dalam fikiran victory, Sam belum dapat merelakan Felix bersama Christ.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

❃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❃.✮:▹◃:✮.❃

"Abang mu kemana sih?"

Itu rheino dengan mimik kesal yang nampak di wajahnya.

"Enggak tau, emang kenapa?" Sahut bobie dengan sehelai roti di tangan.

Rheino sendiri menarik kursi untuk dia duduki "kemarin sore di suruh jemput hanafi dianya gak dateng, tadi gue liat kamarnya kosong"

Gyonza [Chanlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang