❃.✮:▹◃:✮.❃
Sam menarik lengan Felix menuju ke sebuah kamar. "Kamu mandi dulu gih, airnya uda di siapin"
Felix melirik ke bathup. Sedang Sam sudah satu langkah untuk keluar, namun genggaman jemari kecil Felix pada lengannya membuat pandangan mereka bertemu dalam.
"Aku uda bilang. Aku engga papa"
Tanpa adanya kata yang terucap dari Felix. Sam selalu mengerti hanya dengan gerak-gerik felix. Ikatan mereka berdua seolah tak pernah terputus.
Keduanya selalu dapat mengerti satu sama lain hanya dalam tatapan saja.Bibir Sam menipis menarik udara dalam melalui hidung. Tangannya yang bergerak terangkat itu tentu membuat genggaman Felix terlepas darinya.
Dia melepaskan jaket biru langit yang Felix kenakan. "Kita bisa mandi bersama" Sam tersenyum tipis namun sangat hangat. Reaksinya saat mendengar kalimat Felix dengan menunggu dia yang melepas t-shirt untuk di berikan padanya.
Sebenarnya tak ada jawaban pasti dari senyuman Sam. setelah menerima t-shirt putih itu, Felix melepas bagian celananya. Sedang Sam menuangkan suatu cairan kedalam bathup.
Setelahnya Sam meminta celana panjang pendek di tangan Felix itu. Felix pun memberikannya bersama pergerakan mata seolah meminta jawaban.
"Aku juga akan mandi. Ayo, masuklah" Felix senyum manis menurut. Tangannya di pegangin oleh Sam, satu persatu dia melangkahi anak tangga dan masuk kedalam bathup yang mirip kolam kecil tersebut.
"Ayo~" Ajak Felix polos banget.
"Bentar" Sahut Sam yang justru keluar.
Meski bertanya-tanya, Felix memilih untuk menunggu. Merendam badannya hingga pangkal leher.
Sedetik setelahnya, pupil kebiruan miliknya itu melebar di mana pencahayaan tiba-tiba mati.
Felix menoleh ke arah pintu "christ~ kau mengejutkanku"Tanpa menjawab, christ duduk di anak tangga di antara lilin yang menyala itu. "Nyalakan lagi lampunya"