0017

151 37 5
                                    

❃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❃.✮:▹◃:✮.❃

Pada dasarnya kolam air terjun ini tidak terlalu dalam. Namun genggaman gyonza pada felix perlahan terlepas hingga anak manusia itu benar-benar jatuh semakin dalam sedalam laut samudera.

Gyonza yang dalam wujud manusia itu benar-benar berubah dalam wujud serigala sebesar beruang yang selama ini bersama felix.

Dia melompat keluar dalam air menanjaki licinya batu menuju keatas lereng. Lantas menghilang entah kemana.

 Lantas menghilang entah kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Felix dengar kakak"

Rheino masih berjuang disana untuk keselamatan adiknya.

"Felix, aku mohon bertahan disana" Sedang ini hanafi yang tak henti-hentinya berdoa juga memohon untuk keselamatan kembarannya.

Namun disaat perjuangan ini masih berlangsung. Semua makhluk yang bergerak tiba-tiba berhenti.

Detik waktu itu seolah rusak.

Seluruh kendaraan. Orang-orang berlalu lalang. Hewan-hewan yang bergulat sama sekali tak ada pergerakan seolah benar jika waktu telah berhenti.

TAK..

TAK....

TAK.......

Di tengah kesunyian itu, terdengar langkah kaki dari sepasang sepatu fantofel yang berjalan memasuki ruang pribadi lee felix.

Dan selayaknya sebuah patung, dia menyingkirkan badan rheino yang tak bergerak itu menjauhkannya dari felix.

Siapa dia??

Mengapa saat semua tak bergerak hanya dia yang bergerak bebas??

Tidak!

Bukan hanya dia.

Dia mengambil, melepaskan seluruh alat-alat yang membantu keberlangsungan hidup felix.

Setelahnya, dia melepas jas hitamnya membuang benda itu ke sembarang arah. Jari itu juga tampak berusaha melepaskan kancing ketiga dari kemeja putihnya sendiri.

Lantas... Tangan itu terulur memiringkan kepala felix menunjukkan sisi sebagian tengkuknya.

"HEUXXXXXXXXXXXGHHH!!" layaknya sebuah nyawa yang tercabut. dada si kembar bungsu itu membusung dan mengejang saat gigi bertaring menancap menembus daging mengigit tengkuknya.

Sudah kukatakan bukan hanya dia yang dapat bergerak. ya, felix tak terpengaruh oleh berhentinya waktu.

Masih dengan mata yang terpejam juga mulut terbuka yang tak lagi mengeluarkan suara itu, perlahan badannya kembali menyentuh ranjang. tak lagi menegang ataupun membusung.

gigitan itupun terlepas darinya bersama mata lentik miliknya yang terbuka cepat. Kepala pun bergerak untuk memelihat ke samping kirinya.

"Christ" Serak dan dalam suaranya.

Bibir tebal itu menyungging kecil dengan setengah pandangan rendahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bibir tebal itu menyungging kecil dengan setengah pandangan rendahnya.

Lantas... Lidahnya keluar untuk menjilat darah yang tersisa di bibir sembari naik keatas ranjang rumah sakit dimana felix masih terbaring disana.

tepat menempatkan felix di bawahnya. Diantara kedua paha dimana ia berdiri dengan setengah lutut yang tertekuk, persis diatas perut felix.

"Ku pikir kau masih membutuhkan banyak waktu untuk mengingat ku" Dingin sekali. Nadanya terdengar seperti sebuah sarkasm.

Dan dibawah sana, aku sama sekali tidak mengerti apa yang ada dalam benak felix. Mata lentiknya itu sesekali bertakup sangat-sangat lembut yang amat teramat hangat.

Senyum tipis namun sangat sangat  tulus dan cantik.

Cantik.

Dia benar-benar cantik dimana kulitnya pun berseri emas.

tak lama, mata lentik itu terpejam saat chris menyugar anak poninya sembari perlahan membungkuk yang tentunya membuat posisi wajah keduanya begitu lekat.

Kening mereka menyatu bersama tangan kecil felix yang terangkat. membelai bawah telinga Chris hingga mengalung cantik untuk membuatnya lebih dekat dengannya.

Tak hanya felix, jari-jari kekar itu juga melakukan pergerakan yang sama. Hanya saja berbeda dengan lembutnya belaian yang felix lakukan, chris lebih tak sabaran dan menuntut.

"Can i have you"

"heuhf!" Hembus nafas yang terdengar naif dari hidung kecil felix bersama ujung bibir sebelahnya yang naik.

Mata keduanya terbuka bersama. dimana mata Chris meruncing tegas menandakan tidak kesukaannya. Atau mungkin amarahnya yang terpancing.

apa lagi di bawa sana felix menaikkan alisnya lantas berkata "say pleaaasss...." Sedetik setelahnya jemari kirinya menempel pada dada bidang Chris.

Mendorong badan kekar itu bersama dirinya yang bangkit menjadi terduduk hingga keduanya sama-sama berdiri diatas ranjang dengan lutut yang tertekuk.

Bibir Chris pun menyungging bersama kaki yang bergerak memasukkan kedua kakinya diantara bawah kaki felix.

Lebih tepatnya, keduanya bertukar posisi.

Namun, Chris lebih terlihat angkuh. dimana ia melipat kedua lengan di bawah kepala begitu sombongnya. "Please" nada itu sama sekali bukan sebuah permohonan dimana lebih ke arah perintah.



TBC
❃.✮:▹◃:✮.❃


bingung ya??

Nanti ya, tunggu flashback 😆

Gyonza [Chanlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang