Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❃.✮:▹◃:✮.❃
"Please"
Lidah felix menusuk pipi dalamnya dengan wajah sassy miliknya. Sedetik setelahnya dia mulai membungkuk layak nya kucing nakal yang menggoda tuannya.
Dalam pergerakan lambat itu, jari-jari kecilnya melepas satu persatu kancing kemeja Chris yang dia mulai dari kancing terbawah.
Juga, tolong ingat manik keduanya yang membara sedetikpun tak terlepas. Hingga saat wajah cantik felix sedikit demi sedikit telah mengikis jarak, Christ membuka mulutnya siap menerima benda tak bertulang yang hidup di dalam belah merah si kecil montok dan penuh pastinya.
"Fuhhh...." Tiup felix membuat mata Christ terpejam. "Tak semudah itu" Katanya beranjak turun meninggalkan badan Christ yang telah bertelanjang dada.
Hanya dada. karena kemeja putih itu tak benar-benar meninggalkan pemiliknya. dimana kancing yang Felix lepas seluruhnya itulah yang membuat sixpacknya menyombongkan diri.
Christ menusuk bibir dalamnya bersama kelereng jingganya naik. Sedetik setelah nya melirik felix yang membelakangi dirinya sedang memakai jas hitam miliknya yang anak itu pungut di lantai.
Felix kan uda koma dalam seminggu disana. Ngerti dong biasanya pasien yang begini enggak pakek apa-apa. pokoknya Felix itu uda telanjang bulat.
"Really??" bisik Christ seduktif tepat di telinga felix yang entah sejak kapan dia telah turun dari ranjang. memeluk pinggang kecil itu menyelinap masuk menyentuh bagian bawah perut felix.
enggak, dia enggak megang burungnya. Adakan itu dibawah puser kayak jendolan perut bawah gitu. niat Christ juga pasti langsung megang si unyu-unyu kenyel. Tapi tangan mungil felix yang berhentiin disana.
Christ juga enggak keliatan marah. "You can hold it, right?" Lembut felix dengan meremas halus surai ical legam Christ yang menghirup cuping, leher, bahu, bahkan surai miliknya.
"Herghm" hanya erangan dalam Christ menyahuti yang berarti sebuah daheman.
Dari belakang ssana bibir Chris juga sudah dekat si belah merona milik Felix yang mengkilat menggoda tak dapat ia tahan lagi.
"YAHHH?!"
Jika saja seruan itu tak mengudara, mungkin lidah tak bertulang milik keduanya itu sudah bergelut disana. atau mungkin mengingkari ucapan mereka sendiri.
Felix menoleh yang membuat belah bibir mereka berjauhan. Namun sepertinya Christ tak ingin kesal. dia tetap menikmati feromon Felix yang memabukkan dirinya.