21. sudara

48 4 0
                                    

anyeongggggg!!!

apa kabar semuanya?

kek banyak orang aja jir

gapapalah halu.

jangan lupa tinggalkan jejak⭐💬

-happy reading-

Zerro menyampirkan jaket ke bahu Lidia, hujan deras turun membasahi ibu kota membuat banyak siswa-siswi yang tidak bisa pulang karena menunggu hujan reda.

Dengan kasar Lidia melepas jaket Zerro, membuat Zerro menghembuskan nafas panjang. Mengambil kembali jaketnya, menyampirkannya ke bahu Lidia lagi.

"Pake ya, dingin sayang." Lembut Zerro membuat Lidia memutar bola mata malas.

"Gak usah sok peduli!" Ketusnya, Lidia hendak melepas jaket Zerro tapi tangan Zerro menahannya.

"Nanti masuk angin," Ucapnya lagi, Zerro mendekat ke arah Lidia membuat Lidia menjauh.

"Sayang maaf," Sesal Zerro, ia tau kata-katanya tadi memang sangat brengsek dan tidak pantas untuk dimaafkan, tapi sebisa mungkin Zerro akan membuat Lidia memaafkannya.

"Kalo dimaafin, gak bakal diulang lagi?" Tanya Lidia membuat Zerro mengangguk cepat.

"Aku janji gak bakal ulangi lagi."

"Janji?" Lidia menyondorkan jari kelingkingnya ke arah Zerro untuk melakukan perjanjian. Menurutnya perjanjian dengan mulut saja tidak cukup memuaskan.

Zerro tak segan-segan menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Lidia, "Janji."

"Engga ah, pasti nanti di ulang lagi." Lidia menarik tangannya membuat senyuman Zerro perlahan memudar.

"Sayang----"

"Aku mau pulang!" Sela Lidia.

"Masih hujan, aku 'kan bawa motor bukan mobil."

"Siapa juga yang mau ikut kamu? Aku mau ikut Rio, enak Rio bawa mobil jadi kita gak kehujanan. Gak bikin sengsara juga." Ucap Lidia dengan menatap mobil hitam yang hendak menghampiri mereka. Tadi sebelum keluar kelas, Lidia memang menghubungi Rio yang berbeda sekolah.

"Gak!" Zerro mencekal pergelangan tangan Lidia saat gadis itu hendak pergi.

"Disini kelamaan, kamu mau aku terus kedinginan? Coba deh sekali-kali gak usah egois!" Lidia menatap Zerro tajam.

"Aku bisa pulang bawa mobil, kemudian jemput kamu." Ujar Zerro, sungguh ia tidak ikhlas melihat Lidia yang pergi satu kendaraan dengan cowok lain, apalagi Rio!

"Gak usah," Lidia menarik paksa pergelangan tangannya yang dicekal oleh Zerro, "RIO!!" Lidia mengadakan tangannya saat melihat pemuda yang turun dari mobil hitam itu menggunakan payung.

Melihat Lidia, Rio tersenyum sumringah. Kemudian ia berjalan ke arah Lidia.

"Eh ada Zerro juga? Gue kira Lidia sendiri makanya nelpon gue." Kaget Rio melihat kehadiran Zerro.

"Gue pinjem mobil lo, lo bawa aja motor gue, lo ambil aja sekalian tuh motor." Zerro mengadakan tangannya dihadapan Rio seolah meminta sesuatu.

[√] 2. ZerroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang