14. rumah alora

37 3 0
                                    

anyeong!!!

jangan lupa tinggalkan jejak⭐💬

-happy reading-

Alora dengan cepat berlari kearah pagar rumahnya dan dengan cepat membuka pintu pagar.

"WELLCOME TO M'DONALDS!!" Teriaknya begitu heboh saat melihat ke lima temannya yang sudah nangkring di motor masing-masing. Seperti Zerro yang berboncengan dengan Lidia, Muzza dengan Claira, dan si gamon Shaka hanya sendiri.

"Anjay m'donalds," Muzza terbahak sendiri padahal tak ada yang lucu. Saking serunya tertawa motor besarnya hampir saja nyungsep kalau tidak ia tahan.

"Harusnya lo nanya kayak trend tiktoq!" Kesal Alora, mereka semua memang tak bisa di ajak kompromi.

"Gak nawarin masuk Al?!" Teriak Zerro saat melihat Alora kembali menutup pagar rumahnya.

"Ulang kalian harus nanya kayak trend dulu baru boleh masuk!" Teriak Alora. Kemudian ia kembali membuka pagar rumahnya.

"Ekhem, wellcome to m'donalds. Ci nak order ape?" Tanyanya menirukan trend yang ada di aplikasi berwarna hitam.

Bukannya menjawab mereka hanya saling lirik satu sama lain, untung emosi Lidia tidak kambuh jadi Alora ambil aman.

"Kalian jawab ice cream gitu!" Kesalnya kembali masuk dan menutup pagar, tak lama kemudian ia kembali menunjuk 'kan batang hidungnya.

"Wellcome to m'donalds, Ci nak order ape?" Tanyanya seperti tadi.

"Ice cream?" Oke sekarang Lidia yang mengalah, dengan banyak rasa kesal ia menjawab dari pada harus berdiam diri disana dan menonton tingkah Alora yang sangat menjengkelkan.

"Habis!"

"Ayam goreng?"

"Habis, saya je ad----"

"LORA TEMENNYA GAK DISURUH MASUK?" Tanya seorang wanita paruh baya dari dalam sana.

"INI BARU MAU MASUK MI!!" Balas Alora kemudian mempersilahkan temannya masuk.

"Dari tadi kek!" Cibir Lidia menatap Alora yang cengengesan.

Mereka berjalan mengikuti langkah Alora si tuan rumah, mereka memutuskan untuk menerima undangan dari Ibunya Alora tadi malam.

"Hormat Mimi peri, sesuai yang anda inginkan mereka sudah datang." Ucapnya dengan sok patuh dihadapan wanita paruh baya yang kini hanya mengenakan daster.

"Ya Allah, cakep-cakep banget." Puji Mentari, satu persatu dari mereka menyalami punggung tangan Mentari.

"Eh Lora, ajak mereka ke belakang ya. Mami mau ganti baju dulu." Titahnya yang langsung disetujui oleh Alora.

"Gas, gak usah malu-malu. Anggap aja rumah sendiri." Ajaknya.

Mereka berhenti di halaman belakang rumah Alora, sangat indah. Rerumputan yang segar, taman bunga kecil yang dikelilingi oleh kupu-kupu yang berterbangan menambah kesan keindahan alam, disana juga sudah tersedia karpet yang biasa orang gunakan untuk piknik yang diatasnya sudah ada beberapa jus jeruk.

[√] 2. ZerroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang