25. bella?

37 5 0
                                    

anyeong!!!!

jangan lupa tinggalkan jejak⭐💬

-happy reading-

"Astaga," Lidia menutup mulutnya yang ternganga menggunakan telapak tangannya. Kamar Zerro benar-benar berantakan, ia tak menyangka Zerro yang pembersih bisa memiliki kamar seburuk itu.

Tadi Lidia datang untuk meminjam buku Zerro, tapi asisten rumah Zerro bilang bahwa Zerro tak ada dirumah, dan disuruh masuk saja.

Lidia menoleh ke arah Bi Inah yang kebetulan lewat, "Bi Inah." Panggil Lidia membuat wanita paruh baya itu menoleh.

"Ada apa Non?" Tanyanya menghampiri.

"Em... Kamarnya Zerro gak dibersihin ya?" Tanya Lidia, ia menggigit bibir bawahnya gugup. Takut dikatakan ikut campur, Lidia juga heran dirumah Zerro banyak sekali asisten rumah tangga, bahkan gudang sekalipun juga sangat bersih, kenapa kamar Zerro tidak?

"Den Zerro selalu larang Bibi buat bersihin kamarnya," Jawab Bi Inah seadanya.

"Loh? Kenapa?" Heran Lidia.

"Gak tau Non, tapi setiap pagi selalu dia bersihin kok."

"Oh, makasih ya Bi."

"Sama-sama," Bi Inah tersenyum, kemudian pamit untuk kebelakang.

Dikediaman Jackson hanya ada dirinya dan beberapa asisten rumah tangga, Zerro entah kemana, Jackson sudah di pastikan bekerja sedangkan Zena pergi bermain.

Lidia berinisiatif untuk membersihkan kamar Zerro, mulai dari menyapu lantai, membereskan buku yang berserakan sekalian mengambil buku yang akan ia pinjam.

Ting!

Lidia menoleh ke arah handphone Zerro yang tiba-tiba ada notif yang masuk. Ia menyerit bingung, tumben sekali Zerro keluar rumah tanpa membawa handphone.

Terlihat disana chat masuk dari kontak yang Zerro beri nama 'B'.

"B?" Beo Lidia, cukup lama ia menatap benda pipih itu. "Oh, positif thinking aja mungkin Babi." Ucapnya sembari meletakkan kembali handphone Zerro dan kembali membersihkan kamar Zerro.

Ia membersihkan meja belajar Zerro, meraih kertas-kertas yang menurutnya tak berguna, ia hendak membuangnya tapi setelah dipikir-pikir mungkin Zerro membutuhkannya, jadi ia memutuskan untuk menaruhnya di dalam laci.


Ia menarik laci, keningnya mengerut heran saat melihat botol putih yang tak ada tulisan apa-apa.

"Obat?" Beo Lidia, ia memutar-mutar botol kecil itu meneliti.

Lidia terlonjak kaget saat tangan besar merampas kasar botol kecil itu, ia menoleh ke arah Zerro yang menatap nya datar. Sangat menakutkan!

"Z-Zerro?" Beo Lidia kaget.

"Keluar." Sarkas Zerro datar.

"Aku----"

"Keluar!"

"Tap---"

[√] 2. ZerroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang