23. kesal

42 5 0
                                    

anyeongggggg!!!

apaa kabar cuy?

jangan lupa tinggalkan jejak⭐💬

-happy reading-

Didalam ruangan besar bernuansa Eropa, seorang gadis dengan seragam sekolahnya yang mulai acak-acakan. Dasi yang mengendur, ikat pinggang yang sudah terlepas. Melempar tas ransel berukuran kecil miliknya ke atas sofa dengan tak sabaran. Ia menutup pintu dengan sedikit suara bantingan.

Tanpa melepas sneakers putih yang masih melekat dikakinya, gadis itu berjalan menuju tempat tidur lalu menjatuhkan tubuhnya disana begitu saja. Seakan ia mencoba untuk melepaskan beban-bebannya hari ini dengan menikmati empuknya kasur.

Ia berguling kekanan dan kekiri untuk menemukan posisi ternyamannya. Namun tetap saja ia tak bisa menemukan kenyamanan itu.

Bruk!!

Kedua tangannya memukul kasur dengan tak sabaran.

"NYEBELIN!!"

"NYEBELIN!!"

Bagaimana tidak kesal? Sejak pagi pacarnya si Zerro malah sibuk mengatur-ngatur gerak geriknya. Lidia bersenandung, dimarahi. Lidia bergurau di plototi. Lidia tersenyum dikatai. Lidia berlari, ditegur. Lidia makan bakso dimarahi dan mengganti nya dengan nasi. Sungguh Lidia tak mau diatur-atur!

Kemana Zerro yang selalu iya-iya saja? Kemana Zerro yang tidak cerewet? Kemana Zerro yang lembut?

Sekarang pemuda itu menjadi pengatur yang tak ingin dibantah, jika Lidia tak mengikutinya ia tak segan-segan untuk memaki-maki dan bertindak kasar.

Bagaimana Lidia mau tahan! Hari ini terasa sulit sekali untuk dirinya hadapi. Dimulai dari tingkah Zerro, guru matematika yang rasanya ingin ia ajak baku hantam, juga ia yang lupa membawa buku catatan, dan perdebatan antara Claira dan Alora yang tak memiliki ujung. Tadi Claira dan Alora tak sengaja melihat anak kelas sebelah yang menurut Alora ganteng dan menurut Claira sangat jelek yang berakhir keaduan argumen yang tak memiliki ujung. Memang sejak Claira kenal dengan buaya darat berinisial 'Muzza' ia langsung memandang rendah pesona siswa-siswa SMA Anggara. Dan langsung membandingkannya dengan Muzza yang jauh dari kata sempurna.

"GUE BUTUH HEALING!!!" Teriak Lidia frustasi, ia menendang-nendang udara dengan kesal.

Satu yang kini ada diotak Lidia saat ini, "Shoping!" Iya, ia harus Shoping! Lagian sudah lama sekali ia tak berbelanja menghabiskan uang-uang banyaknya.

"GUE HARUS SHOPING!!!" Lidia bangkit dari rebahannya, membersihkan diri dengan secepat kilat, mengganti pakaiannya dengan dress berwarna cream dengan hiasan bunga-bunga kecil. Cukup lama ia berdandan didepan meja hias, mulai dari mengoleskan lipserum berwarna pink alami, mencapit bulu matanya, dan lanjut mengoleskan pernak-pernik lainnya. Tak lupa menghias rambutnya, hingga bergelombang.

Setelah sempurna, ia bangkit dari duduknya tersenyum manis menatap wajah dan tubuhnya yang terlihat sangat sempurna. Meraih sneakers nya dan langsung mengenakannya.

Lidia meraih handphonenya yang berada di atas sofa, ia menelpon Alora dan Claira untuk diajak berbelanja. Tak membutuhkan banyak waktu, panggilan mereka sudah terhubung karena mereka memang memiliki grup bertiga hingga bisa telponan bertiga walaupun kalau tidak ada grup masih bisa diundang.

[√] 2. ZerroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang