anyeong!!!
jangan lupa tinggalkan jejak⭐ 💬
⚠️WARNING!!⚠️
diwajibkan untuk menenangkan hati terlebih dahulu juga menyiapkan mental. dipersilahkan untuk memaki zerro dilapak ini.
-happy reading-
Jam menunjukkan pukul 01.40, Lidia terbangun karena merasa haus. Ia bergegas pergi kedapur untuk mengambil minum. Ia menuruni ribuan anak tangga dengan kedua tangan yang sibuk mengucek-ucek matanya, untuk memperjelas penglihatannya.
"Sepi banget jadi merinding," Ucap Lidia merinding, rasanya sangat takut rumah sebesar dan semewah rumah Zerro tak ada satupun batang hidung seseorang.
Drttt...
Lidia terlonjak saat mendengar suara pintu yang terbuka, siapa yang malam -malam begini membuka pintu? Sepertinya keluarga Jackson sudah pada tidur, lantas itu siapa? Apakah pencuri?
Lidia langsung meletakkan gelasnya tak sabaran, dan bergegas mengambil senjata didekatnya. Ingin mengambil pisau tapi ia berpikir sejenak, dan memutuskan untuk mengambil sapu saja. Ia berjalan berendap-endap dalam kegelapan Lidia melihat bayangan seseorang, saat hendak memukul orang disebelah sana namun langkahnya terhenti saat melihat Zerro lah yang membuka pintu.
"Aku kira pencuri," Lidia mengghembus 'kan nafas lega. Membanting asal sapu yang ia bawa tadi.
Zerro hanya menatapnya sekilas, kemudian melangkah hendak menaiki tangga. Lidia pun heran sendiri, tapi ia pikir mungkin Zerro masih marah dengan kejadian tadi sore.
Awalnya Lidia menghiraukan saja, tapi melihat cara berjalan Zerro yang aneh membuat Lidia heran. Ada apa dengan pemuda itu? Zerro bahkan sesekali terhuyung.
Lidia menghampiri Zerro yang kini berada diawal anak tangga, ia tak mungkin mengabaikan Zerro yang terlihat seperti orang yang sedang sakit.
"Zerro," Panggil Lidia, sebenarnya ia hanya ingin memastikan kondisi Zerro saja.
Mendengar ada yang memanggil namanya, Zerro menghentikan langkahnya. Mata Zerro menatap Lidia dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
Entah kenapa Lidia merasa takut dengan tatapan Zerro, iris mata Zerro yang merah dan tatapannya tak lepas darinya.
Lidia menyeritkan keningnya, ia seketika menutup hidungnya saat bau alkohol menyeruak diindra penciuman nya.
"ZERRO KAMU UDAH GILA?!" Bentak Lidia, sungguh ia tak menyangka Zerro akan menyentuh minuman haram itu, yang Lidia tau Zerro bukanlah pemuda seperti itu.
Zerro tidak merespon apapun, ia malah mendekati Lidia dengan sorot mata yang tak dapat diartikan.
"K-kamu mau apa? Aku bakal teriak---mphhhh,"
Belum sempat ucapannya selesai, Zerro sudah membungkam mulut Lidia menggunakan tangannya, sementara satu tangannya lagi ia gunakan untuk memegang tubuh Lidia erat. Entah apa yang terjadi pada Zerro, dengan lancang nya pemuda itu menghirup aroma leher Lidia. Sepertinya Zerro benar-benar kehilangan otak warasnya.
Lidia ingin berteriak, saat ini ia sangat takut dengan Zerro. Zerro terlihat seperti iblis yang haus darah, ia merutuki dirinya sendiri kenapa tadi ia harus menghampiri Zerro?
![](https://img.wattpad.com/cover/338684414-288-k950411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] 2. Zerro
Fiksi Remajapart masih lengkap! "apa kamu tau perbedaan antara rasa suka dan cinta?" tanya Zerro menatap Lidia. "engga, emang beda ya?" tanya balik Lidia heran. "beda sayang, ibarat kalo kamu suka sama bunga kamu bakal metik bunga itu dan ngebiarin dia layu...