Holaaa!!!
Jangan lupa tinggalkan jejak!!! ⭐💬
“Jika tidak bisa bersama di kehidupan ini maka kita akan bersama di kehidupan selanjutnya.”
-happy reading-
Zerro berkeliling sekolah hanya untuk mencari keberadaan Lidia, sedari bel istirahat berbunyi ia sama sekali tak melihat batang hidung pacarnya itu.
Dari kejauhan Zerro melihat sosok yang begitu familiar yang saling rangkul, rahangnya mengeras, giginya bergemelutuk, urat-urat lehernya menonjol, tangannya mengepal kuat.
Zerro berjalan cepat menghampiri kedua manusia itu, tanpa aba-aba ia melayangkan pukulan bertubi-tubi pada pemuda yang baru saja ia lihat sedang merangkul pacarnya, apalagi melihat Lidia yang memegang setangkai bunga tulip berwarna merah muda.
Lidia terkejut melihat kehadiran Zerro yang tiba-tiba seperti jailangkung. Apalagi saat Zerro melayangkan pukulan pada kakak tingkat yang baru saja membantunya.
Tubuh pemuda bername tag Revan itu tersungkur, Zerro tak memberikan celah sedikitpun. Ia menduduki tubuh Revan kemudian kembali melayangkan pukulan keras.
Brugh!
Brugh!
Brugh!
"ZERRO UDAH!!" Teriak Lidia membuat kepalan tangan Zerro mengantungi di udara.
Ia bangkit, mencengkeram pergelangan tangan Lidia dan membawa gadis itu pergi dari sana. Sementara Revan, ia bersusah paya untuk bangkit, Zerro benar-benar dikendalikan oleh api cemburu tanpa tau kebenarannya.
Zerro menghentikan langkahnya di halaman belakang sekolah yang terlihat usang, ia melepaskan cengkeraman tangannya pada pergelangan tangan Lidia.
"Udah merasa keren?" Tanya Zerro dengan suara seraknya, juga tatapan tajamnya yang membuat Lidia enggan menatapnya.
"Lidia tatap aku!" Titah Zerro yang mau tidak mau Lidia harus menatapnya.
"Aku tanya, kamu udah merasa keren?" Tanya Zerro lagi, Lidia enggan menjawab ia hanya menatap Zerro tanpa mengeluarkan sepata katapun.
Zerro yang kesal sendiri pun menendang kursi yang berada didekatnya, membuat Lidia terkejut.
"DENGAN BEGITU KAMU TERLIHAT KEREN?!! AKU GAK NYANGKA, TERNYATA KAMU SAMA AJA."
"Sulit merubah sesuatu kebiasaan seseorang, ku rasa kamu juga gitu. Kalau dulu kamu punya banyak cowok didepan aku langsung, sekarang main sembunyi-sembunyi, 'kan?"
"Aku nyesel pernah ngasih kesempatan kedua buat kamu kalau akhirnya bakal kayak gini lagi."
"KAMU TETAP GAK BISA BERTAHAN SAMA SATU COWOK, AKU KURANG APA? BOLEH DIJAWAB, AKU KURANG APA?!!"
Cukup lama Zerro mengatur nafasnya yang memburu, kemudian ia kembali menatap Lidia. "Sejak kapan kalian pacaran?" Tanyanya, masih sama. Lidia hanya diam dengan tuduhan Zerro.
Zerro menunduk, menatap Lidia yang juga tengah menundukkan kepalanya. Dengan jari telunjuknya ia mengangkat dagu Lidia agar menatapnya.
"Punya mulut?" Tanyanya membuat Lidia mengangguk takut dengan tatapan mematikan Zerro.
"Bisa jawab? Udah berapa lama kalian pacaran?" Tanyanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[√] 2. Zerro
Подростковая литератураpart masih lengkap! "apa kamu tau perbedaan antara rasa suka dan cinta?" tanya Zerro menatap Lidia. "engga, emang beda ya?" tanya balik Lidia heran. "beda sayang, ibarat kalo kamu suka sama bunga kamu bakal metik bunga itu dan ngebiarin dia layu...