holaa
jangan lupa tinggalkan jejak 💬⭐
-happy reading-
Dibawa langit malam yang ditaburi banyak bintang Zerro merebahkan tubuhnya diatas rerumputan dengan kepala yang berbantalan paha Lidia.
"Zerro, apa itu teman?" Tanya Lidia tiba-tiba, tangannya juga tak berhenti mengusap rambut tebal Zerro dengan sayang.
"Seribu orang yang datang saat lo bahagia." Jawab Zerro dengan mata yang masih tertuju pada bintang-bintang.
"Kalau sahabat?" Tanya Lidia lagi.
"Satu orang yang datang saat seribu orang itu ninggalin lo di saat lo lagi kesusahan."
"Terus apa itu tuhan?"
"Sebuah cahaya yang datang saat seribu satu orang itu meninggalkan lo sendiri dalam kegelapan."
"Sahabat juga bisa berkhianat ya?"
"Bisa jadi, terkadang hati manusia bisa berubah-ubah. Maka dari itu sebaik-baiknya teman itu adalah tuhan."
"Salah kalo aku jadiin kamu prioritas?" Tanya Lidia membuat Zerro menatap wajahnya dari bawah, kemudian tersenyum simpul.
"Cintai gue sewajarnya, oke?"
"Kenapa? Kamu berharga, gimana bisa aku jatuh cinta sewajarnya sama kamu?" Tanya Lidia cepat.
"Semua orang bisa berkhianat---"
"Termasuk kamu?" Potong Lidia menghentikan aktivitas tangannya, Zerro mengangguk membenarkan.
"Kita gak tau kehidupan kita kedepannya, entah bahagia yang akan menjadi ending di cerita kita atau malah sebaliknya."
"Lekas datang happy ending."
Terjadi keheningan untuk beberapa saat, mereka sibuk berpikir dengan pikirannya masing-masing.
"Kenapa kamu suka membaca?" Tanya Lidia setelah mempertimbangkan lama, dari dulu ia tak pernah tau apa alasan Zerro yang terlalu suka dengan buku. Lidia saja baru di suguhkan satu buku sudah mual apalagi Zerro yang setiap hari bertatap-tatapan dengan buku seolah buku itu begitu cantik untuk dilewatkan.
Zerro menimang-nimang sejenak kemudian kembali menjawab, "Terkadang, saat gue membaca buku, gue merasa kagum sama penulisnya."
"Karena tulisannya indah?"
"Bukan hanya itu, gue kagum karena ia menulis sesuai perasaan gue bahkan tanpa mengenal gue. Disaat gue mikir gak ada yang bisa mahami perasaan gue."
"Mau di elus dong," Pinta Zerro dengan nada bicara yang sedikit manja.
Mendengar itu Lidia tertawa tapi tetap menuruti permintaan Zerro dengan senang hati. Usapan lembut dari tangan Lidia selalu membuat ketenangan tersendiri untuk Zerro.
"Ceweknya Zerro cantik banget kalo di liat dari bawah gini." Puji Zerro tersenyum sumringah.
Kedua pipi Lidia memerah, tangannya tergerak untuk mencubit pelan pipi Zerro. "Ih lucu banget sih?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[√] 2. Zerro
Novela Juvenilpart masih lengkap! "apa kamu tau perbedaan antara rasa suka dan cinta?" tanya Zerro menatap Lidia. "engga, emang beda ya?" tanya balik Lidia heran. "beda sayang, ibarat kalo kamu suka sama bunga kamu bakal metik bunga itu dan ngebiarin dia layu...