12. b'day queen!

42 3 0
                                    

anyeongggggg

jangan lupa tinggalkan jejak💬⭐

-happy reading-

Zerro mendekat ke arah Lidia yang terdiam seribu bahasa, saat berada dihadapan Lidia ia meraih tangan gadis itu menautkannya dengan tangannya.

"Nebula melahirkan jutaan bintang, salah satu mahluk bumi juga melahirkan sosok cantik yang kini berada dihadapanku. Dia diciptakan disaat tuhan sedang tersenyum. Alam raya ikut merayakan. Ada pesta megah disaturnus menandakan bunga dan kupu-kupu yang saling mencipta mesra. Sekarang bayi kecil di tujuh belas tahun yang lalu itu sudah dewasa, walaupun sesekali ia di paksakan dewasa oleh semesta. Dia gadis kuat juga hebat, aku selalu bangga padanya. Matanya sering kali sembab tetapi dia selalu menunjuk 'kan secarik senyumnya pada semesta. Dunianya sering kali hancur, tapi ia tata kembali agar kembali rapi. Aku bangga semesta mentakdirkan gadis itu untuk menjadi milikku, i love you."

"Ibarat, aku ingin menjadi Flynn agar bisa bersanding dengan Rapunzel. Aku ingin menjadi Phillip agar bisa bersanding dengan Belle. Aku ingin menjadi Eric agar bisa bersanding dengan Ariel----"

"Tetap menjadi Zerro agar bisa bersanding dengan Lidia." Potong Lidia menatap Zerro teduh.

Zerro mengacak-acak puncak rambut Lidia gemas, kemudian perlahan membawa gadis itu kedalam pelukannya.

"Happy sweet seventeen queen," Ucap Zerro begitu tulus.

"Ekhem,"

Zerro reflek melepas pelukannya saat mendengar deheman dari ayahnya, "NIKAHIN OM!!" Seru Muzza girang.

Jackson terkekeh kemudian ia mengkode gadis cilik di sampingnya, gadis dengan gaun putih selutut, kedua tangannya juga memeluk kotak berukuran sedang.

"Ayo kadonya dikasih," Titah Jackson gadis kecil itu mengangguk kemudian berjalan kearah Lidia.

"Kak Lidia ini ada kado dari Zena." Ucap gadis kecil itu menyodorkan kotak berukuran sedang yang sedari tadi ia peluk.

"Ih Zena harusnya gak perlu repot-repot," Kekeh Lidia tak enak, ia menununduk mensejajarkan tinggi badannya dan badan Zena diiringi Zerro yang ikut berjongkok.

"Ini Zena pilih kadonya sama bang Zerro," Tutur Zena membuat Zerro terkekeh.

"Iya dong," Bangga Zerro tersenyum cerah.

"Makasih Zena," Lidia memeluk Zena yang berada dihadapannya. "Abang gak diajakin pelukan? 'Kan Abang juga bantuin Zena buat pilih kadonya." Ucap Zerro melihat aksi teletabis di hadapannya.

"Gak boleh!"

"AKU IKUTAN PELUKAN DONG!!" Teriak Claira gemas sendiri, membuat Alora melempar wajahnya dengan balon berwarna kuning.

Lidia melirik Claira tajam, "Lo tuh gak diajak,"

"PELITTTTT!!"

Lidia bangkit dari berjongkoknya, jelas saat pelukan anataranya dan Zena terlepas. "OI MARKONAH LO YANG PELIT, DATANG GAK BAWA KADO. SANA-SANA PULANG!" Usir Lidia jengkel dengan Claira.

"BAWA KOK, KAMU KALO GAK TAU APA-APA DIEM AJA JANGAN ASAL NGOMONG!" Balas Claira menggebu-gebu.

"KALO BAWA MANA KADONYA?" Lidia mengadakan tangannya membuat Claira gelagapan sendiri.

[√] 2. ZerroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang