Jangan lupa Vote&Comment!
_____________________________Siang berganti malam. Saat ini Kanaya dan Navendra sedang berada di salah satu kedai nasi goreng kegemaran Navendra.
"Wah Mas Vendra. Sudah lama ya tidak kesini, paman jadi kangen. " Ucap seorang penjual nasi goreng menyambut kedatangan Navendra dan Kanaya.
"Maaf ya, Paman. Vendra sekarang jarang mampir kesini. "
"Ah nggak papa to, Mas. Oiya siapa ini? pacar Mas Vendra pasti. " Paman kembali berceletuk, membuat Kanaya menggaruk belakang kepalanya canggung.
"Iya paman dia pacar Vendra,cantik to?" Balas Navendra ikut menggunakan logat yang Paman tadi ucapkan.
"Walah iya bener, Mas. jan ayu tenan, duduk Neng. " Paman mempersilahkan Navendra dan Kanaya untuk duduk. Tak lama Ia berjalan ke arah gerobak jualannya, berniat untuk membuatkan pesanan kedua sejoli itu.
"Kenapa nggak makan bubur aja? Kan lagi
sakit. " Kanaya berujar, pandangannya lurus menghadap sang paman yang sedang sibuk membuat pesanan mereka."Nggak mau ah, hambar rasanya. " Ujar Navendra. Ia menggenggam erat tangan dingin Kanaya.
Kanaya menghela nafas pelan. "Paman, baik ya? " Kanaya berujar, kini pandangannya bertubrukan dengan mata hitam Navendra.
"Bangett, Kamu inget nggak sama supir bus yang pernah Kamu naikin sama Aku? Paman itu juga baik banget kan? mereka berdua udah nganggep Naven kaya anak mereka sendiri." Navendra berujar panjang lebar dengan kepala yang sudah menyender nyaman di bahu Kanaya.
"Syukur deh kalo gitu. " Kanaya mengelus lembut surai hitam laki- laki yang berada di samping nya. Sampai akhirnya, sang paman kembali datang dengan tangan yang membawa dua porsi nasi goreng.
_________________________________
"Aya, mampir ke taman kota, yuk? " Navendra berceletuk, masih asik mengayunkan tautan tangan mereka. Bergerak maju mundur.
Kanaya menghela napas. Saat ini mereka memang sedang dalam perjalanan pulang, sejujurnya Kanaya sudah sangat lelah. Tapi melihat raut bahagia Navendra saat bisa menghabiskan waktu berdua dengannya. Kanaya merasa tidak tega untuk menolaknya.
"Ayoo, Kanayaaa. Kan tadi Bunda udah izin sama Ayah Kamu, katanya boleh tuh. " Navendra kembali berujar,tidak lupa menampilkan puppy eyes-nya yang membuat Kanaya gemas sendiri dibuatnya.
"Iya deh boleh. " Kanaya mengusap lembut rambut Navendra. Terkekeh gemas.
______________________________
"Terus kita disini mau ngapain? "Tanya Kanaya
Sebenarnya, navendra tidak nyaman jika bertemu banyak orang, Ia lebih memilih menghabiskan waktu di kamar.
"Nggak tau, Aya mau beli sesuatu nggak? " Navendra balik bertanya. Pandangannya sibuk mengarah kesana dan kemari. Mencari sesuatu yang mungkin menarik untuk dikunjungi.
Mendengar itu, Kanaya menarik tangan Navendra pelan, mengajaknya untuk pergi ke stand makanan.
"Mau itu." Kanaya berujar manja, tangannya ia arahkan menunjuk penjual permen kapas.
Navendra terkikik geli, Ia mengusak rambut Kanaya sayang.Membuat sang empu cemberut dibuatnya.
"Lucuu bangett ciiii." Sungguh, Navendra ingin menggigit pipi putih Kanaya saat ini juga. Pacarnya ini kenapa bisa lucu sekali?
"Cepet, Naven. " Kanaya menggoyangkan lengan Navendra pelan.
Navendra kembali tersadar. "iya-iya. "
"Nih." Menyerahkan satu bungkus permen kapas bergambar doraemon kegemaran Kanaya, membuat gadis itu terpekik senang. Tanpa sadar ia melompat kepelukan Navendra.
Cup
"Makasih, Naven. " Kanaya mengecup pipi kiri Navendra. Dengan cepat Kanaya melarikan diri. Menghindari tatapan menjengkelkan milik laki-laki itu.
Navendra melongo dibuatnya. Dengan cepat ia berlari mengejar Kanaya. Apa-apaan tadi? mengapa hanya sebentar sekali? Navendra kan ingin lebih lama.
"SINI DEK SAMA OM. " Navendra terus berlari. Berusaha untuk menangkap Kanaya.
"AAAAA TOLONNGG KANAYA DI KEJAR OM OM CABULL. " Kanaya berteriak kencang, mengabaikan tatapan orang-orang yang memandang mereka berdua aneh.
Hap
Tak lama kemudian mereka berdua tertawa kencang, Navendra seakan lupa dengan luka yang selalu menyakiti hatinya. Jika boleh jujur, ini adalah pertama kalinya Navendra bisa merasakan kebahagiaan nya.
Hidupnya selalu di penuhi dengan luka, satu luka sembuh, tak lama akan muncul luka baru yang membuat Navendra tidak pernah merasa bahagia.
Semesta seakan tidak mengizinkan anak laki-laki ini merasakan bahagia walau hanya sebentar saja.
Tapi hari ini, Semesta seolah memberi restu kepada Navendra. Ia seakan memberikan kesempatan kepada Navendra untuk bahagia. Walaupun mungkin untuk yang terakhir kalinya.
'Tolong jangan pisahkan Naven dengan perempuan yang saat ini sedang berada di dekapanku Tuhan, Naven tidak meminta banyak, Naven hanya meminta sedikit umur panjang untuk membuat Bunda dan Kanaya bahagia. '
Bersambung.
*Pov Aku ketika motoin temen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia
Teen FictionAlana bukan gadis yang suka ikut campur dengan urusan orang lain, tetapi saat melihat Gamana. Sesosok laki-laki dingin yang sulit berinteraksi dengan orang lain membuat seorang Alana Dahayu tertantang untuk mendekati nya. Sampai suatu peristiwa yang...