Jangan Lupa Vote&Comment!!
____________________________________"Ckk ayo buruan!! "
"Nggak mau, jangan maksa kenapa si? "
"Naik ngga? "
"Nggak mau, gue berangkat sama mang asep aja! "
"Mang asep lagi pulang kampung, sama gue aja ngapa sih? "
Kanaya cemberut kesal, sedari tadi dirinya sibuk berdebat dengan raga. Laki-laki itu terlihat memaksa dirinya untuk berangkat bersamanya.
"Nggak tau diri lo ya, udah nebeng sok-sok an nolak lagi. " Ujar Raga.
"Siapa juga yang nyuruh? " Kanaya membalas sarkas. Kini ia sudah duduk di atas motor besar milik Raga.
"Ckk terserah lah, tapi nggak gratis lo ya. " Ucap Raga, memandang Kanaya dari spion motornya.
"Iya, nanti minta aja sama ayah. " Balas Kanaya malas.
"Lo kira gue miskin? Bukan di bayar uang maksud gue. "
"Terus?"
"Nonton film bareng gue. " Seru Raga, mulai menjalankan motor besar miliknya.
"Dih ogah."
"Yaudah jalan-jalan sama gue. " Seru laki-laki itu lagi.
"Nggak mauu. " Kanaya kembali menolak, menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
Raga berdecak malas. "Gamon kan lo?" Raga bertanya penuh selidik.
Reflek Kanaya memukul bahu raga keras. "Fine, nonton film." Putusnya dengan terpaksa.
"Gue sih nggak maksa ya, kalo lo gamau juga gapapa. "
"Tapi karena keliatan nya lo kaya pengen banget nonton film sama gue, yaudah deh gue nggak nolak. " Raga berujar ngawur.
Kanaya memberengut kesal, memang meladeni seorang raga tidak akan pernah ada habisnya. Laki-laki itu memiliki sifat 11 12 dengan bang jovan.
Sama-sama menyebalkan.
______________________________________
Kanaya melemparkan tas sekolahnya dengan asal, kemudian membaringkan tubuh nya keatas kasur king size miliknya.
Hari ini benar-benar melelahkan, rapat OSIS yang tidak ada habisnya membuat dirinya terpaksa harus pulang terlambat.
Sekarang,waktu menunjukkan pukul setengah enam sore. Kanaya berdecak keras, kemudian melangkahkan dirinya ke arah kamar mandi.
Menjalankan ritual mandinya.
"DEK, KAMU NGAPAIN?" Diluar kamar Kanaya, terdengar seruan bang jovan di sertai gedoran pintu yang tidak santai.
"MANDIII." Kanaya menjawab keras.
"ABANG MAU PERGI YAA, BUNDA SAMA AYAH BELUM PULANG. KAMU BERANI KAN DI RUMAH SENDIRI? " Bang jovan kembali berseru.
"IYAAA."
Kanaya berjalan menuruni tangga dengan santai, ia merasa lapar. Namun suara sering ponsel mampu menghentikan langkahnya.
Bunda aku is calling.
"Halo bunda? " Sapa Kanaya.
"Bunda sama ayah belum bisa pulang, kamu ke rumah Raga aja ya, sayang? " Terdengar suara halus milik bunda di seberang sana.
"Kanaya di rumah sendiri aja bunda, takut ngerepotin. " Jawab Kanaya.
"Kamu ke rumah Raga aja, bunda udah bilangin katanya gapapa kok. " Balas bunda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia
Novela JuvenilKanaya bukan gadis yang suka ikut campur dengan urusan orang lain, tetapi saat melihat Navendra. Sesosok laki-laki dingin yang sulit berinteraksi dengan orang lain membuat seorang Kanaya tertantang untuk mendekati nya. Sampai suatu peristiwa yang me...