Dunia memang selalu jahat untuk orang lemah seperti Navendra.
-Navendra Kastara Adibaskara.
Jangan lupa Vote&Comment!
____________________________Pagi sekali Navendra sudah siap dengan seragam kebanggan sekolahnya. Saat ini ia tengah di sibukkan dengan banyak tumpukan kertas berisi soal-soal.
Navendra menghela nafas lelah. Memang sulit, tapi ia bisa menjawabnya dengan mudah.
"Nggak sabar ketemu pacar. " Gumamnya saat sudah keluar dari ruangan yang ia gunakan untuk mengerjakan soal-soal tadi.
"Tinggal nunggu hasilnya. " Celetuk Pak Budi, mengusap bahu Navendra memberi semangat.
"Saya boleh izin keluar, Pak? " Navendra membungkuk sopan, berniat meminta izin kepada Pak Budi.
"Kenapa? Kamu tidak ingin mendengar juara nya? " Tanya Pak Budi merasa bingung.Saat ini semuanya tengah bersiap untuk mendengarkan pengumuman terkait juara Olimpiade kali ini.
Navendra tersenyum tipis, kemudian menggeleng pelan.
Dengan segera Navendra beranjak dari sana. Ia memang sudah biasa mengikuti Olimpiade seperti ini, tapi bagaimana pun ia tetap merasa gugup.Takut jika akan mengecewakan semua orang. Terutama bunda dan ayahnya.
Navendra menghela napas pelan, tangannya terulur untuk mengambil ponsel yang ia letakkan di tas sekolahnya.
LINE
Ayaa:)
Navennn, lancar?
[12.29]
Navendra
Lancar dong!Ini pak budi lagi nunggu pengumuman juara.
[12.30]
ReadAyaa:)
Bagus deh, semoga menang ya! Jangan lupa makan.
[12.30]Navendra
Iya, kamu jg
[12.30]
Read
Navendra menatap layar ponsel nya sayu,ia mendongak saat mendapati sepasang sepatu berdiri tepat di hadapanya.Terlihat pak budi yang entah sejak kapan sudah berada di depannya.
"Sudah selesai mengabari kekasihmu? " Tanya Pak Budi dengan senyum menggoda yang sangat menyebalkan.
Navendra terkekeh pelan. "Bagaimana, Pak? " Tanyanya.
"Maaf ya Navendra, sepertinya tahun ini kamu.." Pak budi sengaja menggantung ucapannya, dengan wajah sedih yang ia buat-buat Pak budi kembali berujar.
"Tapi kamu jangan kecewa ya. "
"Ah, nggak papa, Pak." Navendra membalas dengan tenang.
"KAMU JUARA SATU!! " pak budi memekik kencang, dengan segera ia menjabat tangan Navendra, memberikan selamat.
"Selamat ya, kamu memang murid bapak yang paling membanggakan, ayo kita ke sana. "
Melihat siswa nya yang menatap kearahnya dengan pandangan bingung, Pak Budi menghela nafas pelan. "Foto." Ujarnya dengan tangan yang memperagakan seseorang yang tengah memotret.
![](https://img.wattpad.com/cover/342662461-288-k424798.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia
Novela JuvenilKanaya bukan gadis yang suka ikut campur dengan urusan orang lain, tetapi saat melihat Navendra. Sesosok laki-laki dingin yang sulit berinteraksi dengan orang lain membuat seorang Kanaya tertantang untuk mendekati nya. Sampai suatu peristiwa yang me...