Tak perlu khawatir, ku hanya terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah s'kali saja ku menangis?
Sebelum kembali membohongi diri.Runtuh
Jangan lupa Vote&Comment!
______________________________________
Malam ini, hujan tampak enggan untuk berhenti. Hawa dingin menyeruak masuk ke dalam kamar gadis manis yang memakai piyama bergambar doraemon kesukaannya.
Kanaya terlihat sedang bermalas- malas an dengan pandangan yang sibuk menatap layar ponselnya.
Navendra
Aya,sudah tidur?
[21.00]Kanaya
Belum. Kenapa, Naven? Apa terjadi sesuatu?
[21.02]Navendra
Aya, aku merasa ada yg aneh dengan tubuhku.
[21.02]Kanaya
Kenapa? Apa perlu aku kesana?
[21.05]Navendra
Tidak, aku hanya merasa ada yang aneh dengan jantungku.
[21.05]Navendra
Jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya, sepertinya aku memiliki riwayat jantung.
[21.06]Kanaya
Aku ke sana sekarang.
[21.06]Navendra
Tidak perlu, Aya. Sebaiknya kamu kesini besok pagi saja. Aku ingin memelukmu lebih lama.
[21.07]Navendra
Aku tahu kenapa jantung ku berdetak lebih cepat.
[21.08]Kanaya
Kenapa?
[21.10]Navendra
Karena aku sedang menyukai seseorang
[21.10]Kanaya
Siapa?
[21.11]Navendra
Seseorang yang memelukku di bawah guyuran hujan.
[21.11]Kanaya membanting ponsel itu di atas kasurnya. Ia bahkan membiarkan pesan Navendra begitu saja. Tidak berniat untuk membalas. Mengobrol dengan Navendra lewat line membuat Kanaya seperti ikut memiliki riwayat jantung.
LINE
Navendra
Kanaya, Kamu tidak apa-apa?
[21.15]Kanaya
Aku tidak apa-apa, memangnya ada apa denganku?[21.15]
Navendra
Syukurlah, Naven kira Aya akan membanting ponsel dan berteriak seperti orang kerasukan. Jangan lakukan itu, Aya. Itu menyeramkan.
[21.16]Kanaya
Aku ngantuk.
[21.18]Navendra
Aku bercanda, sungguh!
[21.18]Navendra
Baiklah.Selamat malam,Aya🌚🌚
[21.19]Kanaya mencebikkan bibirnya kesal. Navendra ini memang tidak peka! Menarik selimut hingga menutupi lehernya. Kanaya mulai terlelap. Masih membayangkan sifat manis Navendra.
________________________________________
Kanaya sudah bersiap dengan seragam yang menempel apik di badan kurus nya.
Menuruni tangga dengan ogah-ogahan, hari ini Navendra tidak berangkat sekolah. Pagi sekali Navendra mengirimkan pesan bahwa Ia tidak bisa berangkat sekolah karena tidak enak badan.Baiklah, Kanaya akan menjenguknya setelah pulang sekolah.
"Nanti Bang Jovan ga usah jemput Aya, ya? " Mendudukkan dirinya di meja makan. Kanaya dapat melihat Abangnya mengernyitkan alisnya bingung.
"Kenapa? Akhir-akhir ini kamu ga mau di jemput Abang. " Bang jovan melayangkan pertanyaan dengan pandangan memicing aneh. Memandang Kanaya curiga.
"Ah, Kanaya ada urusan, Bang. " Kanaya mencoba untuk bersikap biasa saja.
"Urusan apa? " Ayah dengan cepat menyahut.
"Ah itu, Kanaya mau kerja kelompok, Yah. "
"Tapi Kanaya beda kelompok dengan Elena dan Livy." Melanjutkan ucapannya. Tangannya bergerak untuk meraih satu buah apel kesukaannya.
Ayah menghela nafas pelan. "Hati-hati, ya. " Ayah beranjak dari duduknya. Mengecup rambut putri nya sayang.
"Kita berangkat dulu ya.Ayah, bunda! " Dengan cepat Bang Jovan menarik Kanaya keluar. Jangan lupakan roti yang masih berada di mulutnya. Kanaya memandang Bang jovan dengan bibir yang ia majukan.
Bang jovan mengusap rambut adiknya gemas. Tangannya terulur untuk memakaikan sang adik helm.
"Silahkan naik, tuan putri. " Ujar Bang jovan. Ia sengaja membungkukkan badannya,Layaknya pengawal yang sedang menyambut sang tuan putri.Kanaya mendengus geli. Namun tak urung ia menerima uluran tangan abang nya untuk naik
Ke atas motor ninja kesayangan Bang Jovan."Kanaya sayang abang. "
"Sayang gundulmu. " Bang jovan memberengut kesal membuat Kanaya semakin terkekeh geli mendengarnya. Ia mengeratkan pelukannya kepada sang Abang.
Padahal Kanaya berkata dengan sungguh-sungguh.
Bersambung.
AKU JUGA SAYANG SAMA BANG JOVAN XIXIXI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia
Ficção AdolescenteAlana bukan gadis yang suka ikut campur dengan urusan orang lain, tetapi saat melihat Gamana. Sesosok laki-laki dingin yang sulit berinteraksi dengan orang lain membuat seorang Alana Dahayu tertantang untuk mendekati nya. Sampai suatu peristiwa yang...