Prempuan terkuat dalam hidupku
Terjanglah apa pun yang kalian tuju
Kau datang saat gelapku merekah
Seluruh hatiku untukmu Meidiana
Kau pantas dapatkan yang baik di dunia
Smoga kita bertahan lamaRumah Ke Rumah.
Jangan lupa Vote&Comment!
_____________________________
Kanaya masuk ke dalam bus. Matanya celingukan mencari keberadaan seseorang.
Di kursi bus paling belakang. Ia melihat navendra yang kembali memejamkan mata dengan earphone kesayangannya.
Kanaya berjalan ke arah belakang bus. Mendudukkan dirinya tepat di samping Navendra. Hari ini bus tampak sepi karena hari yang hampir menunjukkan waktu malam.Hanya ada segelintir orang yang pulang dari kerja, Kanaya, dan Navendra.
Kanaya tidak lagi berniat untuk mengganggu Navendra. Ia masih sangat kesal kepada laki-laki yang berada tepat di sampingnya.
Saat ini yang Ia lakukan hanya memandang wajah tampan itu dari samping. Terlalu lama memandang membuat Kanaya ikut merasakan kantuk. Ia mulai terlelap dengan menjatuhkan kepalanya di bahu tegap navendra.
Navendra membuka matanya. Ia menoleh ke samping tempat duduknya. Terlihat Kanaya yang sedang tertidur pulas dengan kepala bersandar nyaman di bahunya. Navendra tidak keberatan, muncul senyum tipis tampak menghiasi wajah tampannya.
Perlahan Navendra kembali terlelap. Merasakan kenyamanan yang baru pertama kali ini Ia rasakan.
__________________________________
"Nak sudah sampai, kau tidak ingin turun? " Sang supir menggoyangkan lengan Navendra pelan.
Perlahan Navendra membuka mata melihat ke kanan dan ke kiri mengamati keadaan bus yang sudah sangat sepi."Kau sudah sampai, Nak. " Sang supir kembali bersuara, mengelus puncuk kepala Navendra sayang.
Supir bis ini memang sudah mengenal Navendra lama. Anak ini sering berlangganan naik bus nya.
"Terimakasih, Paman. Vendra kembali membuat paman kerepotan. " Navendra meringis di akhir kalimatnya. Ia merasa tidak enak dengan pria di hadapannya.
"Tidak apa-apa, Nak. Kau tidak ingin membangunkan kekasihmu?" Supir kembali bertanya dengan alis yang ia naik turunkan. Berniat menggoda Navendra.
Navendra mendengus geli. "Dia bukan kekasih Vendra." Sang supir hanya tertawa mendengar celetukan Navendra.
"Baiklah-Baiklah."
"Ini uangnya paman, sekalian dengan dia, ya?" Ucap navendra dengan mata yang ia arahkan kepada Kanaya. Memberi kode Sang supir.
Kanaya mengeliat merasa terganggu dengan tidurnya. Ia membuka mata perlahan. Navendra yang menyadari itu dengan segera berlari keluar bus. Sang supir yang melihat itu hanya tersenyum geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia
Fiksi RemajaAlana bukan gadis yang suka ikut campur dengan urusan orang lain, tetapi saat melihat Gamana. Sesosok laki-laki dingin yang sulit berinteraksi dengan orang lain membuat seorang Alana Dahayu tertantang untuk mendekati nya. Sampai suatu peristiwa yang...