Haerin menatap layar ponselnya yang menyala. Tersenyum tipis melihat wajah siapa yang ia jadikan sebagai wallpaper ponselnya.
Tidak ada yang berubah, wajah cantik itu masih sama. Sama seperti dulu kala ia pertama kali melihatnya.
Gadis remaja yang dengan senyum cerianya berlari ke arahnya. Dan tanpa kenal rasa malu, dia memeluknya begitu saja.
Saat itu keduanya sama-sama masih sangat remaja. Tidak mengerti banyak tentang cinta. Mereka hanya tahu mereka merasa nyaman satu sama lain kala mereka bersama.
Tidak ada yang tahu kapan pastinya cinta itu datang. Seiring dengan kebersamaan mereka, mulai tumbuh rasa ketergantungan dan takut kehilangan jika suatu saat di pisahkan.
Jujur saja tidak mudah untuknya bisa dekat dengan orang asing. Ia lebih suka menyendiri. Tapi entah kenapa gadis itu bisa dengan mudahnya masuk dan membuat dunianya berbeda.
Tanpa bisa di cegah, rasa itu datang. Membuatnya selalu ingin berada di dekatnya. Melihat senyum cantiknya dan wajah penuh semangat itu. Yang selalu berhasil membuat hari-harinya tampak berbeda dan terasa menyenangkan.
Ingatan itu adalah ingatan terindahnya. Saat-saat yang sampai kapan pun tidak ingin ia lupakan.
Tetapi Tuhan punya rencana lain. Ingatan indah itu di ambil darinya. Bahkan tanpa sisa. Hingga membuat mereka sama-sama menjadi asing kembali.
Di pisahkan, kemudian di pertemukan kembali dengan sosok yang sama namun dengan kepribadian berbeda. Rencana Tuhan begitu menakjubkan.
Yang dulunya saling mengasihi berubah menjadi saling membenci. Begitulah kuasa Tuhan yang bisa dengan mudah merubah sikap manusia.
Mungkin mereka saling melupa satu sama lain, namun cinta tidak pernah lupa pemiliknya.
Setelah penantian panjang, rasa itu kembali ada. Setiap berada di dekatnya, ada getaran aneh, yang hanya bisa ia rasakan pada gadis itu. Gadis yang bahkan setiap harinya selalu membuat masalah. Ada kalanya ia bertanya-tanya, kenapa harus gadis itu?
Rasa sakit di kepalanya selalu timbul kala ia tidak sengaja bersentuhan dengan gadis itu. Ingatan yang seperti puzzle itu terus mengangganggu pikirannya. Wajah itu, bibir itu dan juga senyuman itu, jelas, itu milik gadis itu. Ya walau sulit menggabungkan kepiangan puzzle tersebut, namun pada akhirnya ia mampu juga. Dan bisa dengan jelas mengingat wajah gadis itu.
Tetapi lagi-lagi sepertinya Tuhan punya rencana lain.
Kala ingatannya sudah kembali, kenyataan pahit harus ia terima.
Sakit kepala yang selalu ia rasakan, rupanya bukan sakit kepala biasa. Sampai dokter menyarankannya untuk berobat ke luar negeri.
Padahal saat itu Haerin ingin sekali berlari dan memeluk gadisnya yang dengan setianya menunggunya di luar. Dan mengatakan jika ingatannya sudah kembali sepenuhnya. Dan mereka bisa kembali seperti dulu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHybe School🏢
FanfictionKumpulan para Ice Prince❄ & Ice Princess❄ Winter Kim Si paling Cool, Cool nya pake banget. Irit ngomong, sekalinya ngomong bikin lawan ngomongnya mati kutu. Tatapannya tajem setajem omongan tetangga. Kang Haerin Dingin, pendiem, irit ngomong juga...