❄34❄

1.2K 103 19
                                    

"Ck! Lepasin gue anjing!!" Danielle berontak tapi sia-sia saja karena kedua tangannya di pegang dengan kuat oleh Liz dan Rei dan di tarik kasar oleh keduanya menuju gudang, tempat biasa mereka membully siswa.

Wonyoung tersenyum puas dengan ketidakberdayaan Danielle. Melihat wajah menyedihkan Danielle, merupakan sebuah kepuasan tersendiri untuk Wonyoung. Ia memang dari dulu menaruh rasa benci pada gadis itu. Baginya, Danielle akan selamanya menjadi musuhnya. Apapun tentang Danielle, Wonyoung membencinya. Karena Danielle, berhasil merebut populeritas Wonyoung. Dan kini Wonyoung tidak lagi menjadi primadona di sekolahnya, itu semua karena Danielle.

"Lo sebaiknya diem, sebelum gue lebih berbuat kasar lagi sama lo!!" Wonyoung menarik wajah Danielle dan menamparnya dengan keras agar gadis itu tidak berisik.

Tubuh Danielle di seret tidak manusiawi oleh dua teman Wonyoung dan keduanya mendorong dengan kasar tubuh Danielle untuk masuk ke gudang begitu mereka sampai sana.

Wonyoung mengunci pintu gudang dan berjalan ke arah Danielle yang kini sedanf mengadu kesakitan di beberapa tubuhnya akibat dorongan kasar yang di lakukan dua teman Wonyoung.

Walau kesusahan, sebisa mungkin Danielle beranjak bangun, namun belum sempat tubuhnya beranjak dari lantai, kaki jenjang Wonyoung sudah lebih dulu menendangnya, mengakibatkan tubuh Danielle kembali terbaring di lantai dengan rasa sakit yang teramat, lebih dari sebelumnya.

"Hahaha haha, rasain lo!" mereka bertiga menertawakan Danielle yang mengaduh kesakitan. Dan tanpa mengenal ampun, mereka bertiga menghajar Danielle.

Tubuh Danielle sudah lemah, tidak ada daya untuk melawan geng Wonyoung. Yang bisa di lakukan Danielle saat ini hanyalah pasrah dan berharap seseorang bisa menolongnya dan membawanya pergi dari tiga iblis itu.

*

*

Karina terbangun, entah sudah berapa lama ia tertidur, yang jelas, ia merasa tidurnya begitu nyenyak.

Begitu nyawanya sudah terkumpul, ia di kejutkan dengan keberadaan Haerin di sebelahnya, yang sedang tertidur. Entah sejak kapan gadis itu tertidur di sebelahnya?

Pantas saja Karina merasa sangat nyaman dengan tidurnya, rupanya ia tidur di temani oleh orang yang di cintainya. Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat, tersenyum senang melihat Haerin berada di dekatnya.

Tanpa sadar tangannya menyentuh kepala Haerin dengan lembut dan juga hati-hati, tidak ingin membuat Haerin sampai terbangun dari tidurnya.

Karina mengelus kepala Haerin, dan kembali tersenyum melihat wajah damai Haerin saat tertidur. Lalu pandangannya beralih ke bibir tipis Haerin, entah kenapa Karina mendadak menjadi penasaran dan juga sangat ingin mencoba bibir tersebut.

Dengan mengumpulkan segenap keberaniannya, perlahan kepala Karina menunduk.

Cuphh

Bibir itu akhirnya menyentuh bibir Haerin. Dan Karina segera menjauhkan wajahnya, takut membuat Haerin terbangun.

Tetapi tidak ada tanda-tanda Haerin akan terbangun dari tidurnya, membuat Karina kembali memberanikan dirinya mengecup bibir Haerin lebih lama.

Bibir Karina hanya diam di bibir Haerin, tidak ada niatan untuk menggerakkannya sama sekali. Sebenarnya ia ingin, namun takut membangunkan Haerin.

Tapi tanpa di duga, Haerin lebih dulu menggerakkan bibirnya, membuat Karina sangat terkejut.

Mata keduanya saling menatap, namun tidak lama kemudian, keduanya sama-sama memejamkan matanya dan menikmati ciuman mereka.

Karina mengalungkan kedua tangannya di leher Haerin, sementara Haerin menarik pinggang Karina lebih mendekat padanya, mempersempit jarak keduanya.

Suasana perpustakaan yang sepi kala itu, semakin mendukung aksi keduanya.

SHybe School🏢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang