Hari ini ada ujian fisika di kelas Haerin, membuat semua murid di kelasnya menjadi tegang, tidak terkecuali Haerin, ia memang pandai, namun jika di hadapkan dengan mata pelajaran yang mengharuskan dirinya menghitung, membuat Haerin tidak percaya diri. Jujur saja, tanpa ada yang tahu, Haerin sangat membenci mata pelajaran matematika dan fisika, kedua mata pelajaran tersebut sering kali membuat otaknya seakan ingin meledak. Berapa kali pun Haerin mencoba untuk menyukai dua mata pelajaran tersebut, hasilnya tetap sama, ia tidak pernah bisa menyukainya. Ia lebih baik mempelajari sejarah manusia purba ketimbang harus menghitung rumus-rumus matematika dan fisika yang tidak pernah ada habisnya.
Bu Soyoung, selaku guru fisika di kelas itu, mulai membagikan kertas ujian pada murid-muridnya.
"Silahkan kerjakan dengan baik dan benar, ibu kasih waktu sampai bel istirahat" jelasnya, kemudian kembali duduk di kursi.
Suasana di kelas tersebut menjadi hening, semua murid di sana berkonsentrasi mengerjakan soal fisika yang mereka terima.
Satu per satu soal fisika Haerin baca, dan ia pun hanya mampu mengerjakan soal yang tidak ada hitungannya, dan sisanya ia kerjakan asal-asalan, ia tidak peduli dengan nilai yang ia dapatkan nantinya, toh memang ia tidak menaruh minat pada pelajaran tersebut.
Di sisi lain Danielle mencoba sebisa mungkin untuk memahami setiap soal yang di bacanya, namun anehnya tidak ada satu pun soal yang ia mengerti. Ia pun melirik ke sahabatnya, Hanni, mencoba memberikan kode padanya, apa Hanni mengerti dengan soal tersebut, namun Hanni menggeleng dan wajahnya terlihat sama frustasinya dengan Danielle. Danielle menghela nafasnya, jika begini bisa di pastikan ia akan gagal pada ujian kali ini.
Karena tidak ada satu pun soal yang ia mengerti, alhasil Danielle mengerjakannya asal-asalan yang terpenting selesai dengan tepat waktu.
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, dan bel istirahat berbunyi, mau tidak mau pun kertas ujian yang sudah di bagikan harus di kumpulkan lagi.
"Baik murid-murid, silahkan kumpulkan jawaban kalian berikut soal ujiannya"
Dengan berat hati Danielle beranjak dari duduknya untuk mengumpulkan lembar jawabannya. Rasanya kepalanya ingin meledak setelah mengerjakn soal fisika yang tidak ada satu pun yang ia mengerti, semua jawabannya asal-asalan, berharap salah satu saja ada yang benar.
"Terima kasih atas waktunya, nanti nilainya akan ibu beritahu secepat mungkin. Silahkan beristirahat, sampai jumpa minggu depan" bu Soyoung meninggalkan kelas tersebut, dan semua murid mulai berhamburan keluar.
"Oh my god, kepala gue serasa pengen meledak" keluh Hyein yang bergabung dengan Danielle dan Hanni.
"Lo pikir lo aja, gue juga sama kali" Hanni menidurkan kepalanya di atas meja, pesimis dengan nilai ujian fisikanya.
"Kalo kita gagal gimana nantinya?" tanya Hyein khawatir dengan nilainya.
"Kan udah biasa" sarkas Danielle, yang memang mereka bertiga sudah langganan gagal dalam ujian mata pelajaran tersebut.
"Jangan gitu dong, seengganya satu kali aja kita berhasil, masa gagal terus" ujar Hanni, Danielle terkekeh, "Udah ah ayo ke kantin, otak gue perlu refresing"
"Let's go!" Hyein dengan semangat memimpin jalan mereka.
*
*
Di kelas Karina kedatangan murid baru, bernama Isa. Dari pertama kali melihatnya pun Karina langsung tidak menyukainya. Gadis itu terlihat kecentilan dan sangat caper, membuat Karina kesal.
"Cih, baru sehari masuk udah kecentilan sama anak-anak cowok, dasar cewek gatel"
Giselle dan Lia menoleh ke arah Karina yang terlihat memperhatikan interaksi Isa dan Winter yang terlihat dekat.
![](https://img.wattpad.com/cover/342134540-288-k500854.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHybe School🏢
FanficKumpulan para Ice Prince❄ & Ice Princess❄ Winter Kim Si paling Cool, Cool nya pake banget. Irit ngomong, sekalinya ngomong bikin lawan ngomongnya mati kutu. Tatapannya tajem setajem omongan tetangga. Kang Haerin Dingin, pendiem, irit ngomong juga...