❄24❄

1.3K 110 9
                                    

Saat terbangun Winter merasakan sakit kepala yang teramat. Kepalanya terasa akan pecah. Perutnya juga terasa mual.

Ia berbaring sejenak, menatap langit-langit kamar yang terasa asing untuknya. Sekarang ia di mana pikirnya. Jelas ini bukan kamarnya. Tidak mungkin kamarnya berwarna pink kan?

Setelah di rasa sakit kepalanya mereda sedikit, ia bangkit dan duduk memandangi seisi kamar tersebut. Tangannya masih saja memegangi kepalanya yang masih berdenyut sakit.

Ketika memandangi kamar tersebut, kemudian matanya tidak sengaja melihat ke arah jam dinding yang menempel di sana, dan Winter begitu terkejut melihat jam tersebut menunjukkan angka 19.00. Segera ia bangkit dan melihat ke jendala kamar, dan benar saja hari sudah gelap.

Ceklek

"Oh, lo udah sadar"

Winter menoleh ke arah pintu baru saja di buka.

"Karina?" mata Winter melebar melihat sosok yang masuk ke dalam kamar tersebut.

"Kenapa? Kaget?"

Winter meneguk ludahnya. Mendadak ia menjadi gugup.

Melihat keterdiaman Winter Karina mendekatinya. Namun Winter justru berjalan mundur, menjauh darinya.

"Kenapa mundur?"

Winter menggeleng dan terus melakukannya.

Karina menghela nafas.

"Cepet mandi, ganti baju lo. Gue tunggu di bawah" Karina pergi begitu saja setelah mengatakannya.

Sekarang Winter bisa bernafas lega, melihat Karina yang pergi. Ia merasa heran, kenapa mendadak ia berada di rumah Karina? Bukannya ia harusnya di club bersama dengan dua temannya itu? Setelah berpikir cukup lama, ia pun segera mencari ponselnya. Dan langsung menghubungi Chaewon dan Sakura. Ia yakin merekalah yang menghubungi Karina dan menyuruhnya membawanya. Sialan memang mereka berdua. Mereka tidak tahu saja seberapa galaknya Karina.

Shit! Setelah beberapa kali mencoba menghubungi nomor dua temannya itu, secara kompak nomor mereka berdua tidak bisa di hubungi. Sepertinya mereka sengaja melakukannya. Entah apa yang mereka rencanakan, yang jelas ia akan memberikan perhitungan pada dua temannya itu jika nanti bertemu.

"WINTER CEPET TURUN KE BAWAH!!"

Teriakan Karina mengagetkannya, hampir saja ponselnya terjatuh akibat teriakan Karina yang tibs-tiba itu.

"IYA BENTAR"

Buru-buru ia pun masuk ke kamar mandi, sebelum nyonya besar kembali berteriak.

Winter mandi dengan cepat dan berganti baju juga dengan cepat. Ia memakai pakaian yang sudah di siapkan Karina. Entah sejak kapan gadis itu menyiapkannya.

Begitu penampilannya sudah rapih ia segera turun dari tangga menuju meja makan yang sudah ada Karina di sana menunggunya.

Dengan langkah ragu Winter menghampiri Karina dan duduk di depannya. Beberapa kali ia meneguk air ludahnya sendiri, dan terus menundukkan kepalanya tidak berani menatap Karina langsung.

Winter tahu kesalahannya yang sudah membuat Karina terlihat marah. Pasti ia sudah mengecewakan gadis itu. Tidak seharusnya ia meminum minuman haram itu, di tambah ia belum cukup umur. Dan parahnya lagi ia menghabiskan 2 botol dan sampai tidak sadarkan diri. Berakhir menyusahkan orang lain.

Karina hanya diam, dan menyiapkan makan untuk Winter tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Winter diam-diam terus mencuri pandang pada Karina, sampai mengabaikan piringnya yang sudah penuh dengan makanan yang sudah Karina siapkan untuknya.

SHybe School🏢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang