❄37❄

1.3K 73 11
                                    

"Di mana Karina?!"

"Itu Win"

Winter mengangguk pada Ryujin, "Thanks" ia pun segera pergi ke meja paling pojok di mana ada Karina yang sudah mabuk.

Winter tidak tahu penyebab kenapa bisa Karina berada di bar sendirian. Biasanya gadis itu selalu bepergian bersama dengan teman-temannya namun kali ini gadis itu tampak sendirian.

Untungnya tadi Ryujin menelfonnya, mengabarkan Karina mabuk di bar dan tanpa pikir panjang Winter pun segera pergi ke bar yang di maksud Ryujin.

Winter menatap kasihan pada Karina, sepertinya Karina ada masalah. Jarang-jarang gadis itu mabuk berat seperti ini.

"Rin, ayo pulang" Winter mencoba memapah Karina.

"Eengghhh, lo siapa?" mata Karina sudah terlihat sayu, tapi masih mencoba membuka matanya lebih lebar agar bisa dengan jelas melihat orang yang sedang berbicara dengannya.

"Gue Winter, ayo, lo udah mabok"

Bukannya menuruti perintah Winter, Karina justru tertawa mengejek, "Oh Winter, cowok brengsek yang gue kenal itu?"

Winter menggelengkan kepalanya melihat Karina yang sepertinya memang sudah mabuk berat. Bicaranya pun mulai melantur. Ia pun tak meladeni ucapan Karina asal Karina, memilih segera memapah Karina untuk membawanya pulang.

"Lepasin gue! Lo mau bawa gue ke mana brengsek?!" Karina terus memukuli Winter.

Winter buru-buru memasukkan Karina ke dalam mobilnya.

"Gue gak mau pulang hikss hikss, gue masih mau di sini hikss" Karina mulai menangis, namun matanya masih terpejam.

Winter merasa iba melihat keadaan Karina.

"Lo kenapa sih? Tumben-tumbenan ke bar gak ngajak temen-temen lo?" Winter mencoba mencari tahu penyebab Karina berani pergi ke bar sendirian. Biasanya orang mabuk itu selalu jujur dengan perkataannya.

"Karna Haerin jahat hikss hikss, dia udah hamilin Danielle hiksss"

Sekarang Winter paham. Karina sedang mengalami patah hati.

"Lo tau darimana Danielle hamil?"

"Orang tua gue yang bilang, mereka bilang pernikahan Haerin sama Danielle bakal di percepat karna Danielle hamil"

Karina semakin menangis kencang, tentu saja hal itu membuat Winter panik.

"Heh heh udah udah, jangan nangis, kita beli ice cream gimana?"

Karina menggeleng, "Gak mau ice cream hikss hikss, maunya Haerin"

Winter merasa pusing dengan kelakuan Karina.

"Ya udah kita ketemu Haerin ya? Asal lo jangan nangis lagi. Mending sekarang tidur dulu aja ya"

Karina mengangguk menurut.

Winter tersenyum melihat itu, ia kemudian segera melajukan mobilnya ke apartnya. Ya karena tidak mungkin ia membawa Karina ke tempat Haerin, bisa gawat apalagi ia tahu ada Danielle di sana, dan ia juga tidak mungkin membawa pulang Karina ke rumahnya, takut orang tuanya nanti khawatir melihat anaknya yang mabuk. Jadi pilihan yang tepat ya hanya membawa Karina ke apartnya.

Sesampainya di apart, Winter membawa Karina masuk ke dalam kamarnya dengan susah payah. Karina sudah tertidur sepertinya.

"Rin, lo kapan sih bisa suka sama gue?" Winter menatap Karina yang sudah berbaring nyaman di kasurnya.

"Kadang gue capek, terus berharap sama lo, berharap lo bisa bales cinta gue"

"Tapi sayangnya, sampe sekarang lo masih belum bisa lepasin Haerin"

Winter terkekeh miris dengan nasib cintanya sendiri.

"Apa udah gak ada harapan buat gue lagi? Apa gue harus ikhlas lepasin lo Rin?"




























~SELESAI~



Maaf ya endingnya gk sesuai
Soalnya udh gk mood buat nerusin gara2 berita dating kemarin
😭

Jujur aja nyesek bngt bikin gk mood nulis
Tp klo udh mood lg mungkin nanti aku bikin cerita baru lg
😁
Tp gk tau masih ttp pake Winrina atau yg lain soalnya kapal Winrina udh karam
😂
Btw kapal Daerin ku blm karam
🤭

***

SHybe School🏢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang