"Karina dengerin gue!! Gue minta maaf!!" Winter terus mengejar Karina yang tidak mau menghentikan langkahnya dan terus menghindar darinya.
Dengan sekuat tenaga Winter mencoba menyusul Karina.
Begitu jarak mereka sudah dekat, Winter dengan segera menarik tangan Karina dan mendorongnya ke dinding.
Tenang saja, mereka saat ini berada di tempat yang cukup sepi. Tidak akan ada yang memperhatikan mereka.
"Lepasin gue!! Lo mau apa sih bangsat!!"
Winter menggertakkan giginya, mendapat umpatan seperti itu dari gadis yang amat di sukainya tersebut. Hatinya seakan teriris. Apa Karina tahu? Tentu tidak. Gadis itu mana peduli dengannya. Yang dia pedulikan Haerin Haerin dan Haerin. Entah sampai kapan gadis itu terus menyukai sepupunya tersebut.
"Gue cuma mau ngomong sama lo"
"Tapi gue gak mau ngomong sama lo!!"
"Karin, gue minta maaf, gue tau perbuatan gue sama Danielle itu emang kurang ajar, tapi gue ngelakuin itu buat bikin dia jera sekaligus membalas perbuatannya selama ini ke adik gue"
PLAAAKK!
"Gampang ya lo ngomong kaya gitu!! Lo gak pernah mikirin gimana efek perbuatan bajingan lo itu ke Danielle hah!!! Lo tau dia ancur!! Jangan lo pikir dia baik-baik aja setelah lo perlakuain dia kaya gitu!!" Karina sangat marah, wajahnya bahkan memerah.
"Gue tau gue salah, mangkannya gue mau minta maaf"
Karina terkekeh, "Maaf lo bilang?! Maaf lo itu gak bakal bisa ngilangin luka yang udah lo buat ke Danielle. Dan gue juga yakin Danielle gak akan pernah mau maafin lo, sama kaya gue!"
Karina mendorong Winter menjauh, dan ia pun segera pergi.
Winter mengusap wajahnya kasar. Akibat tindakan bodohnya, orang-orang sekitarnya perlahan menjauh.
Ya ia memang bodoh. Selalu mengutamakan emosi ketimbang logikanya. Harusnya saat itu ia bisa berpikir jauh dan tidak melakukan hal tersebut. Entahlah, sekarang yang tertinggal hanyalah penyesalan yang entah sampai kapan terus berlanjut.
***
Ya hanya dengan bermain basket Winter bisa sejenak melupakan masalah yang ada.
Tidak peduli dengan tubuhnya yang sudah kelelahan akibat dirinya yang terus bermain basket tanpa henti. Entah sudah berapa jam ia bermain basket seorang diri di sana.
Hoshh hoshh hoshh
Ia terus menggiring bola di tangannya.
Dan...
Shoot
Menembakkannya ke ring. Tepat sasaran. Bola yang di lemparnya masuk dengan mulus ke dalam ring.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHybe School🏢
Fiksi PenggemarKumpulan para Ice Prince❄ & Ice Princess❄ Winter Kim Si paling Cool, Cool nya pake banget. Irit ngomong, sekalinya ngomong bikin lawan ngomongnya mati kutu. Tatapannya tajem setajem omongan tetangga. Kang Haerin Dingin, pendiem, irit ngomong juga...