••••
Nyaring sekali suara burung di pagi hari, mereka bernyanyi riang di dahan pohon yang nampak rimbun. Kirana belum seutuhnya datang menghangatkan, tapi cerahnya sudah terlihat sedari tadi.
Akara mulai terlihat diatas tanah, semua nampak alap menjadi pemandangan pagi hari. Berharap hari bisa menjadi asmaraloka dengan baskara dibalik jamanika.
Dengan penampilan yang sedikit berbeda Gulf datang menuruni tangga dengan wajah tampan yang begitu elok untuk dipandang.
"Pagi ayah, ibu" Gulf menyapa ayah dan ibunya yang sedang berdiri memandangi dirinya saat menuruni tangga
"Pagi" ibunya menyapa dengan hangat
"Kapan kau kembali?"
"Kembali kemana maksud ayah?"
"Ke tempat mu"
"Besok aku akan kembali untuk mengemasi barang-barang ku"
"Kau mau pergi lagi?"
"Heumm aku akan kembali ke sini lagi"
"Apa maksudmu, tidak tidak tidak... kau tidak akan kembali untuk tinggal disini lagi" penolakan datang dari ayahnya
"Ada apa dengan ayah?" Gulf keheranan, kenapa ayahnya bersikap seperti itu?
"Kau seenaknya pindah kesana dan kesini sesuka hatimu, sekarang rumahmu disana, jadi jangan lagi untuk tinggal disini"
"Ayahhh...." terpaksa harus dengan nada manja Gulf berbicara, sembari tangannya yang bergelayut di tangan sang ayah
"Apa yang kau lakukan" ayahnya langsung melepaskan tangan Gulf yang bergelayut ditangannya
"Aku ini anakmu satu-satunya" Gulf masih berbicara dengan nada memohon dan manja
"Hentikan ekspresi itu, kau sudah tua sudah tidak sepantasnya bertingkah seperti itu"
"Tapi wajahku masih seperti anak SMA, iyakan ibu?" ibunya hanya menggeleng sembari tersenyum, ia heran dengan kelakuan ayah dan anak ini
"Kau mu kemana dengan pakaian seperti ini?"
gini ya kira-kira pakaiannya