••••
Dua bola mata dengan pancaran terang, menatap gugus bintang yang nampak berkelip di atas langit. Belaian angin menyapa halus pada kulit yang terbalut baju putih berbahan tebal.
Tangan kekar melingkar dengan hangat dari arah belakang, membuat Gulf tau siapa seseorang yang ada di belakang nya. Malam terasa dingin, namun terasa indah pula saat menatap ke arah langit.
Gulf menikmati pelukan Mew yang membuat tubuhnya menghangat. Sedangkan Mew asik menaruh dagunya di atas bahu Gulf.
"Maaf tentang kemarin hari," sesalnya pada Gulf tentang hari kemarin.
"Tidak seharusnya aku lebih percaya pada orang lain ketimbang kau. Aku mohon maafkan perlakuan ku padamu!"
Bukan maksud hati untuk marah, hanya saja Gulf sedang memikirkan sesuatu di kepalanya, hingga tak sepatah katapun keluar dari mulutnya untuk menjawab perkataan Mew.
Tangannya membalas pelukan yang Mew berikan, dingin teramat terasa dari kulit putihnya. Pawana terlalu kencang berhembus melewati dua daksa yang sedang saling berpikir akan suatu perkara.
"Mew.."
Satu kata memanggil namanya, membuat Mew paham jika ada sesuatu yang ingin Gulf sampaikan.
"Bagaimana menurutmu jika aku yang berada di posisi Amanda?"
"Tidak perlu menanyakan bagaimana dan apa jadinya, aku tau kau tak akan sampai kehilangan kewarasan seperti Amanda."
"Aku hanya bertanya, kau tau bukan, bagaimana sebenarnya kehidupan nya yang ternyata selama ini tidak kita ketahui."
"Perbuatan, perkataan dan niat Amanda adalah hal yang tidak patut kita maklumi. Sudah cukup tau bagaimana aslinya dia, membuat ku memilih untuk memutus semua koneksi dan keterlibatan dengan nya."
Begitu adanya, Mew sudah tau tentang semua yang disembunyikan Amanda lewat sandiwara nya yang menjadikan penyakit sebagai alibi selama ini. Mew mengetahui semua dibalik kaca mobil yang saat itu sengaja melihatnya tak jauh dari posisi Gulf dan Amanda saat bertemu.
"Amanda memang benar-benar menderita sendirian, namun suatu waktu dia menemukan kebahagiaannya dan sayang nya dia sadar jika kebahagiaan nya mengharuskannya untuk merebut seseorang dariku."
"Berhenti seolah-olah kau akan berpihak pada Amanda. Akan aku pastikan dia akan menjauh dari kita mulai saat ini."
Kita berhak menjauh dari semua yang membuat kita sakit, kita patut menghindar dari sesuatu yang bisa menjadi ancaman bagi hidup kita.