Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
••••
"Miuuu ....sekali saja yaa??"
"Tidak Gulf."
"Ayolah Mew, aku yakin cuman sekali saja."
"Aku bilang tidak ya tidak."
"Kau tidak sayang aku lagi?"
"Bukan begitu tapi __"
"Tapi apa? kau memang seperti itu, belakang ini kau terus menjauhiku, aku tidak tau apa salahku, tapi kau terus saja seperti ingin menghindar dariku." Gulf mulai marah saat Mew tak kunjung mau menuruti apa yang ia inginkan.
Gulf membalikkan posisi tidurnya menjadi membelakangi Mew. Sadar jika Gulf marah, Mew lebih memilih mengalah dengan keadaan dan berusaha untuk membujuk Gulf yang sedang marah.
Saat Mew berusaha memegang tangan Gulf, namun langsung di tepis oleh Gulf saat merasa tangan Mew menyentuh dirinya.
"Gulf ...." Mew memanggil dengan nada halus tepat di belakang telinga Gulf.
"Aku tidak bermaksud seperti itu, jangan marah yaa ...!"
Mew berusaha membalikkan tubuh Gulf, namun usahanya masih tak berhasil. Gulf menghiraukan perkataan Mew dengan berpura-pura memejamkan mata.
"Gulf ....jangan marah yaa. Aku tidak bermaksud menjauhi mu." Mew masih berusaha membujuk Gulf yang marah padanya.
Karena Gulf yang tak kunjung membalikan tubuhnya, Mew tau cara efektif yang harus dilakukan.
Telinga yang ada di hadapannya perlahan ia cium, namun dirasa itu tak bekerja untuk membuat Gulf membalikan tubuhnya, Mew mengganti bibirnya dengan lidah untuk menciumi telinga Gulf.
"Mew ... hentikan!" Masih dengan nada marah Gulf menutupi telinganya dengan selimut. Mew yang tak mau menyerah langsung beralih target ke tempat lain.
"Aku bilang hentikan!" Giliran Mew yang seolah tuli akan perkataan Gulf.
"Mewww ...aku bilang hentikan! itu geli." Gulf akhirnya membalikkan tubuhnya karena merasa kesal dengan perbuatan Mew.
"Kenapa? bukanya ini yang kau mau? hmm?"
"Kau sendiri yang bilang tidak mau, jadi sebaiknya menyingkir dari atas tubuhku!" Sekuat tenaga Gulf mendorong dada Mew agar beranjak dari atas tubuhnya.
