Back together

307 49 4
                                    

••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••

Angin siang menusuk tulang, suasana canggung begitu gamang, tak sedikitpun ekspresi atau mimik senang, keduanya sama-sama sedang membuat hati tenang.

Mew dan Gulf duduk di sebuah kursi taman, setelah pergi untuk mengobati luka mereka berjalan ke sebuah taman dekat rumah sakit. Nampak Gulf yang terus memainkan jarinya, sedangkan Mew hanya berusaha pura-pura acuh dengan mentap ke arah depan.

Sudah hampir setengah jam mereka terduduk, tapi tidak ada satupun kata yang keluar dari keduanya.

"Katakan! kenapa kau ingin bertemu denganku," serunya memecahkan keheningan

"Mew.." menjeda sesaat ucapannya

"Sanggah aku dengan baik jika kau tidak setuju dengan keputusan ku."

"Apa?"

Tangan Gulf berkeringat, terlebih sakit di tangannya terasa semakin sakit setelah biusnya hilang. Banyak sekali ketakutan di hatinya, tentang bagaimana jawaban dan tanggapan Mew jika nanti ia mengatakan ingin kembali untuk bersama.

Gulf tidak bisa terus menerus mengulur waktu jika tidak ingin kehilangan Mew untuk kesekian kalinya. Siap tidak siap akan jawaban Mew, Gulf harus tetap mengatakan apa yang ingin disampaikan.

"Aku sudah berbicara dengan ayah juga ibu, mereka yang membuat ku memberanikan diri untuk mengajak mu bertemu secepat ini."

"Kalau begitu katakan dengan cepat! aku harus kembali ke kantor."

"Mari kembali Mew. Mari kita bersama lagi," tukasnya dengan cepat

Perkataan Gulf membuat Mew terdiam dan memandang Gulf dengan penuh tanya.

"Ini keinginan ku, ini juga kenyataan tentang ku. Aku masih mencintaimu dan aku akan selalu mencintaimu Mew." Gulf menatap dengan lembut ke arah Mew

"Tapi Gulf___"

"Aku tau kau mungkin menolak nya, karena mengingat luka yang aku timbulkan untukmu terlalu besar."

"Buk__"

"Jika mau menolakku, tolong sampaikan dengan kata dan nada yang baik, aku tidak suka saat kau berbicara dengan nada seperti itu padaku." Gulf menundukkan kepalanya karena takut kecewa

Mew masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, yakinkah jika Gulf mengatakan nya dengan sungguh?

Seketika angin membelai halus, begitu menenangkan terasa di hati.  Ucapan Gulf benar-benar membuat hati Mew senang bukan main, hanya saja Mew ingin benar-benar memastikan perkataan lebih lanjut dari Gulf.

"Aku kembali untukmu Mew, tapi jika kau merasa risih aku akan coba menjauh darimu."

"Gulf..." Mew mengambil satu tangan Gulf yang berkeringat, dimana Gulf langsung menatap Mew saat tangannya di genggaman dengan hangat.

Thalassophile S2 Where stories live. Discover now