••••
"Aww ....sakit pelan-pelan Mew!"
"Iyah aku tau."
"Jangan di pegang seperti itu, kau hanya membuatnya semakin sakit."
"Aku sedang berusaha."
"Kau tidak bisa bersikap lembut? itu sakit Mew."
"Aku sudah berusaha pelan-pelan Gulf."
"Ke bawah sedikit!"
"Jangan banyak bergerak aku akan melakukan yang terbaik."
"Aarrgghh ..... Mewwww sakit, jangan di pegang seperti itu dasar sialan!" Gulf mejerit kesakitan saat Mew mengurut kakinya dengan sedikit kasar.
Wajah Mew nampak seperti ikut meringis meski tanpa mengeluarkan suara, ia melihat wajah Gulf yang memerah karna menahan sakit.
"Aku bilang pelan-pelan, kau tidak mendengar nya?"
"Maaf, aku juga sudah pelan-pelan tapi bengkaknya terlalu besar," jawab Mew takut karena membuat Gulf semakin kesakitan.
"Ambil air kompresan saja! kau hanya membuat kakiku semakin sakit." Suruh Gulf membuat Mew turun dari ranjang untuk mengambil apa yang di minta.
Saat masih pagi Mew sudah dibuat kaget bukan main saat mendengar Gulf berteriak kesakitan di dalam kamar mandi. Kaki kanan Gulf bengkak disertai memar kebiruan yang tentu saja menimbulkan nyeri yang begitu perih akibat kecerobohan nya yang terpleset saat akan naik ke bathtub.
Gulf duduk di atas ranjang masih dengan bathrobe yang ia kenakan. Sedangkan Mew menghawatirkan sesuatu sejak tadi, tentu saja Mew menghawatirkan junior yang ada di dalam, setelah apa yang Gulf alami akankah junior tetap baik-baik saja atau mengalami sesuatu?
Mew datang membawa apa yang Gulf perintahkan, kemudian mengompresnya pada memar yang ada di kaki. Berusaha bersikap lembut agar tidak lagi membuat Gulf mejerit kesakitan, Mew seperti tak luas saat meletakkan sebuah handuk kecil di atas memar Gulf, hingga akhirnya Gulf mengambilnya dan melakukannya sendiri.
"Gulf .."
"hm."
"Kita pergi ke dokter saja ya? aku khawatir pada junior."
"Kau hanya menghawatirkan nya? bagaimana dengan aku hah?"
"Bukan begitu, aku juga menghawatirkan mu tapi aku sudah melihat bagaimana keadaan mu, sedangkan junior aku tidak tau bagaimana keadaannya, karena dia ada di dalam."