••••"Jangan dilepas! aku takut kau hilang."
"Kau pikir aku anak kecil yang tidak tau arah?"
"Tetap saja jangan lepaskan tanganku!"
Mew terus menggenggam tangan Gulf dengan erat, mereka benar-benar menganggap jika dunia hanya milik berdua, terbukti dengan Mew yang tak merasa canggung untuk bermesraan dengan Gulf saat sedang berjalan disebuah mall.
Gulf sebenarnya sedikit risih karena banyaknya pasang mata yang melihat ke arah mereka tapi Mew tetap acuh tanpa memperdulikan mereka. Terkadang Gulf berhenti di depan sebuah toko, namun Mew menyeretnya tidak memperbolehkan Gulf untuk masuk karena tokonya ramai yang di dominasi oleh perempuan.
"Mew, saat tidak denganku kau pergi ke mall dengan siapa?" tanya Gulf tiba-tiba
"Saat kau tidak ada aku lebih nyaman menikmati keheningan daripada berada ditengah keramaian."
"Lalu bagaimana dengan waktu senggang atau hari liburmu?"
"Terkadang pula aku hanya berbaring sepanjang waktu sembari menikmati instrumen favorit mu, karena dengan itu aku merasa kau ada denganku."
Gulf hanya menatap Mew dengan lembut serta senyum di bibirnya semakin lebar mengembang saat mendengar perkataan Mew.
"Lalu apa yang kau lakukan saat senggang?"
"Memikirkan mu," timpal Gulf dengan cepat sembari terus menatap Mew
"Lalu apa yang terjadi saat kau memikirkan ku?"
"Menangis."
"Kenapa?"
"Aku rindu tapi tidak bisa bertemu."
"Tapi kau bisa hubungi aku, kenapa tidak kau lakukan?"
"Aku takut." Mew berhenti dari jalannya, sekarang dia menatap Gulf dengan serius
"Memangnya aku singa?" Sontak Gulf tertawa mendengar Mew, suasana mendung tentang cerita lama berubah jadi lelucon karena perkataan Mew
"Kau lebih dari singa." Gulf berlalu meninggalkan Mew dibelakangnya
"Gulf tunggu aku," Mew berjalan cepat untuk menyusul Gulf yang berjalan ke arah eskalator
"Mew lepas! kau tidak malu dengan orang lain?" Mew menggait pinggang Gulf agar merapat dengan tubuhnya
"Tidak."