••••
Tepat pukul tujuh malam Gulf dan kedua orang tuanya berada di meja makan untuk makan malam. Suasana tidak seperti biasanya, dimana Gulf biasanya akan banyak bicara dan beradu argument dengan ayahnya. Kedua orang tuanya sudah memperhatikan sedari tadi, Gulf hanya mengaduk-aduk makanan di piring tanpa ia makan.
Sudah satu gelas ia teguk habis, tapi tidak sesendok pun makanan masuk ke mulutnya. Entahlah.. mungkin Gulf sedang tidak selera atau sedang dalam program diet hingga membuatnya tak kunjung memakan makanannya.
Ayahnya jengah melihat pemandangan Gulf yang seperti itu saat di meja makan. Meski tidak menggangu tapi raut wajah Gulf membuat ayah dan ibunya heran dan tidak tau apa yang sebenarnya Gulf pikirkan.
"Jika tidak mau makan kenapa datang ke ruang makan."
Gulf yang sedari tadi menatapi piringnya, kini mengalihkan pandangan ke arah ayahnya.
"Kau mau cerita sesuatu?" dengan halus Ibunya bertanya pada Gulf
"Ibu.. ayah...."
"Katakan," dengan memegangi tangan Gulf, ibunya memastikan jika siap mendengar Gulf berbagai cerita
"Aku harus bagaimana?"
"Apanya?" Dengan nada ketus ayahnya bertanya
"Aku masih mencintai Mew, aku juga masih berharap untuk bisa kembali pada Mew. Tapi setelah apa yang aku lihat tentang perlakuan Mew padaku, membuat aku mengecilkan niat ku untuk mengajak nya kembali." Mendudukan kepalanya dengan sendu, hal tersebut memancing rasa kasihan dari ayahnya
"Kau sudah coba bicara pada Mew tentang niat mu yang ingin mengajaknya kembali?" Gulf menggeleng
"Kenapa tidak coba kau sampaikan pada Mew, siapa tau saat mendengar perkataan mu dia bisa bersikap seperti dulu lagi padamu. Tanyakan pendapat nya tentang bagaimana jika kalian kembali bersama, jangan hanya mengambil kesimpulan dari sikaf Mew yang sekarang menjadi dingin padamu," semua perkataan ibunya benar, Gulf tidak pernah mengatakan pada Mew jika kembalinya ia kesini adalah untuk membuat perpisahan menjadi ikatan kembali
"Ibu mu benar. Mungkin karena kau tidak pernah mengatakan jika ingin kembali lagi padanya, itu sebabnya Mew mengira kau memang sudah tidak ada lagi harapan untuk bersama dengannya, hingga membuatnya mulai ingin menjaga jarak dari mu."
"Aku terlalu takut, jika saat aku mengatakan ternyata dia menolak ajakan ku."
"Terus saja simpan rasa takutmu sampai Mew mendapatkan pengganti yang baru." Cela ayahnya saat Gulf terlalu banyak menyimpan takut