Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.Kanaya keluar dari mobilnya sesampainya di sekolah, lalu menyusuri koridor sekolah yang belum terlalu dipenuhi orang yang berlalu lalang. Hari ini ia tidak ceria ataupun bersenandung riang seperti biasanya. Keputusan kemarin malam membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak, hingga tidak ada mood sama sekali untuk menonton drakor yang biasa dilakukannya sebelum tidur.
"Nenek itu gak sembarangan ngejodohin cucunya sendiri, nenek bener-bener pilih orang yang tepat untuk jadi suami kamu."
Kanaya hanya mendesah panjang, ucapan mama Rita membuatnya terngiang-ngiang sampai sekarang, ia pun mempercepat langkahnya untuk sampai kelas.
"Nayaaaa!!" tanpa menoleh, Kanaya tahu pemilik dari suara cempreng tersebut.
"Nay! Gue panggil lo gak nyaut sih!?" omel Mia yang mensejajarkan langkahnya dengan Kanaya.
"Lo gak bisa ya bedain manggil orang sama neriakin maling?" tanya Kanaya sedikit menginterupsi.
"Ya bisa kali, Nay. Mulut gue nih suka kelepasan kalau ngucap." tutur Mia, "lo juga tuh suka kebiasaan kaya gue," bela Mia.
"Karena gue ketularan lo," balasnya.
"Lah masa?" ucap Mia yang amnesia mendadak, "eh, iya juga sih," Mia langsung cengar-cengir.
Mia pun mengeluarkan hp dan menunjukkan sesuatu pada Kanaya, "kira-kira bagus gak menurut lo?"
"Bagus kok."
"Kalau ini gimana, Nay? Lebih cocok ini atau yang ini," kata Mia sambil menggeser layar hp.
"Semuanya bagus."
"Nay," sahut Mia yang membuat Kanaya menoleh, "hmm?"
"Muka lo pagi-pagi udah kusut aja?" tanya Mia.
"Emangnya muka gue baju yang belum disetrika apa?" protes Kanaya membuat Mia nyengir.
"Ih, gue serius, Nay. Gue liat lo lesu banget hari ini? Kenapa sih?" tanya Mia yang kepo.
Kasih tau caranya biar keluarga gue batalin perjodohan gue!
"Gapapa."
"Bohong ya lo? Cerita dong!" paksa Mia.
"Ih, Mia! Gue cuman ga enak badan aja." desisnya beralasan.
"Serius?" tanya Mia dengan tak percaya.
Gue bohong! Gua bingung sama nasib gue nanti, Mia!?
"Beneran! Udah ah, gue duluan! Bawel lo!" dengus Kanaya mendahului Mia yang hanya diam melihat tingkah aneh Kanaya hari ini.
"Naya kenapa sih? Aneh deh gue." gumamnya menggaruk kepalanya bingung.
Kanaya berjalan dengan cepat, ia tidak sama sekali mood bertemu orang-orang. Kalau bukan karena adanya ulangan di jam kedua, mungkin sekarang ia sudah mengunci diri di kamarnya.
Ia langsung menyimpan tasnya sedikit kasar, kemudian kepalanya ia benamkan pada kedua tangan yang dilipat diatas meja. Kemudian ia menutupi wajahnya dengan tas dan menyenderkan badannya pada tembok.
oOo
Mungkin perlakuan manis seseorang membuat orang itu bahagia dan senang, namun berbeda dengan Kanaya. Kesedihan dan kegelisahan yang ada di setiap kali Gio memperlakukan dengan manis, memikirkan bagaimana jika Gio tau? Bagaimana cara ia memberi tahu pada Gio tentang masalah yang dialaminya sekarang?
![](https://img.wattpad.com/cover/341604594-288-k823771.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mas Captain!
Aktuelle Literatur°°°°° Kehidupan Kanaya Alisha Pramudya berubah ketika harus menerima permintaan neneknya yang ingin melihat cucu perempuan satu-satunya menikah. Kanaya dijodohkan dengan seorang Captain pilot muda yang bernama Prastha Hadryan Maheswara. Ini merupak...