🛬(24) Gelisah 🛫

68 3 0
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Semua orang sibuk bersiap-siap untuk acara pernikahan hari ini. Kalau kalian bilang ini pernikahan Kanaya dan Prastha jawabannya salah, karena ini hari pernikahan Bang Kevin dan juga Asya, yang bentar lagi akan jadi kaka ipar Kanaya. 

"Mukanya tegang gitu sih, bang?" ucap Kanaya sambil tertawa. 

"Kamu jangan ngeledek abang, Nay!" kata Kevin yang terus menenangkan dirinya dari rasa gugup. 

"Naya cuman bilang, bang. Bukan ledekin," ucap Kanaya sambil merapikan dandanannya.

Tiba-tiba Kanaya jadi terdiam sambil membayangkan jadi sesuatu

Kayaknya si om bakalan kaya bang Kevin deh. Pasti mukanya tegang banget, keringat dingin, gak bisa tidur, terus begitu lihat gue pasti akan terpesona hihihi

"Kamu kenapa, Nay?" kata Kevin melihat Kanaya tersenyum-senyum sendiri.

Kanaya langsung menggeleng gelagapan, "nggak kok, Naya gapapa."

Aish! Apaan sih gue malah ngebayangin si om genit, Nay! 

Setelah itu, keluarga Kanaya menuju gedung tempat ijab kabul sekaligus resepsi pernikahan Kevin dan Asya. Sudah banyak orang disana, termasuk ada teman-teman Kanaya yang sengaja Kanaya undang. 

Setelah beberapa jam akhirnya Kanaya ikut bergabung dengan teman-temannya, "gais!"

"Lo cantik banget tau, Nay!" sahut Laras. 

"Hehe, iya dong," kata Kanaya dengan pede. 

"Kayaknya kalau lo nikah nanti gak jauh beda kayak gini deh," kata Laras yang membuat Kanaya jadi salah tingkah.

Mia dan Caca kembali sambil membawa beberapa potong buah dan kue.

"Naya cantik banget!" seru Caca. Kanaya hanya tertawa menanggapi Caca. 

"Abang lo kenapa nikah sih!?" omel Mia. 

"Ya memangnya kenapa?" tanya Kanaya dengan heran. 

"Gue kan suka sama bang Kevin!" kata Mia. Yap, Mia memang secara terang-terangan pernah menyukai bang Kevin sejak kelas 10 dan ia pernah mengutarakan perasaannya pada bang Kevin secara langsung. Sampai akhirnya punya pacar pun, Mia selalu kepo tentang bang Kevin. 

Kanaya mendelik, "idih! Udah punya gebetan juga masih aja genit!" cibir Kanaya. 

"Kalau bang Kevin jadi nikah sama gue, kita bakalan jadi adik kakak ipar, Nay!" kata Mia. 

"Ogah gue! Mana mau abang gue sama lo!" cetus Kanaya. 

"Yaudah cobain makanya sama gue!" ucap Mia. 

"Lo mau jadi pelakor!?" kata Kanaya yang tak terima. 

"Ya kagak lah! Amit-amit deh!" elak Mia, "gapapa bang Kevin untuk orang lain, gue udah ikhlas lahir dan batin kok," kata Mia akhirnya. 

"Lo galau ceritanya? Kasian …" ledek Kanaya. 

"Tapi hati gue tetap menyisakan ruang untuk bang Kevin," Kanaya menghela nafas panjang sementara Laras hanya menggeleng pelan.

"Abis ini lo jangan ikut salaman sama abang gue! Diem aja di sini!" tunjuk Kanaya. 

"Lah kenapa?" protes Kanaya.

"Nanti abang gue lo pelet lagi!" ucap Kanaya.

"Boleh tuh," kata Mia yang membuat Kanaya melotot.

"Mia!" semuanya langsung tertawa, "gue mau makan dulu ya, nanti gue balik lagi."

Thank You Mas Captain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang