PART 14 : MAFIA

279 18 0
                                    

🗡️

Gilang mengusap wajahnya kasar, ia baru saja mengantar Nining pulang. Kini pikirannya kacau, benar-benar sangat kacau.

"Bahkan, setelah gue datang. Gue gak bisa merubah apapun terhadap Gilang" Gilang memejamkan matanya dan kembali menyalakan mesin mobilnya.

Rintik hujan perlahan turun, membasahi jalanan yang awalnya kering. Dalam pikiran yang kacau seperti ini, sulit bagi Gilang untuk pulang. Ia benar-benar kacau sekarang.

Lelaki itu memberhentikan mobilnya, tepat di depan sebuah indoapril. Sambil sesekali memukul kepalanya dengan stir mobil. Pandangannya teralih kepada sosok dua orang siswa berseragam yang sama dengannya memasuki indoapril tersebut.

"Udah lama gak ketemu, sekarang lo jadi gelandangan ya?" Ujar siswa itu dengan simrknya. "Apa karna lo banyak hutang? Gue denger ibu lo sakit keras"

Salah satu siswa di sebelahnya membawa tongkat baseball, mereka tampak hendak merundung sang kasir.

"Kenapa diam aja? Dimana letak kesombongan lo sekarang?" Tongkat baseball itu melayang memukul meja kasir.

Sang kasir hanya diam, tak dapat melakukan apa-apa.

"Oh, apa karna sekarang lo bukan lagi penguasanya?" Sarkas siswa itu meremehkan.

"Kenapa kalian datang ke sini?" Ujar sang kasir.

"Tentu saja untuk balas dendam!" Siswa itu memukul meja kasi itu sekali lagi hingga meja itu tampak penyok. Hal itu membuat sang kasir tak bisa menahan emosinya.

"GUE MOHON JANGAN LAKUKAN ITU!"

"Apa? Gue gak denger" ujar siswa itu tertawa kecil, mendekatkan tubuhnya dengan kasir tersebut.

"Memohon di kaki gue sekarang!" Perintahnya, kasir itu tak dapat melakukan apa-apa. Ia tertuduk lemah di bawah kaki adik kelasnya itu dengan rasa malu.

"Dulu lo begitu sombong karna temen lu ketua Big Bos, sekarang apa?"

"Ketus Big Bos bukan Alex lagi, lo bukan lagi orang terkuat nomor tiga seperti dulu" ucapnya menendang tubuh kasir itu hingga ia terjungkal.

"Matilah lo, Reza..."

Belum sempat tongkat baseball itu melayang. Tubuh lelaki itu sudah ambruk karena tendangan seorang lelaki.

"Wen!" Ujar salah satu siswa membantu temanya untuk berdiri.

"Brengsek! Siapa lo berani mengganggu gu—" Ia terdiam.

"Gue sahabatnya, kenapa lo berani menganggu orang gue?" Ucap Gilang terdengar dingin. "Lo lupa dia orang terkuat nomor empat di Big Bos?"

Siswa bernama Wendy itu berdesir kesal, ia segera pergi bersama temannya menjauh dari Gilang, meninggalkan Reza bersamanya.

"Lo gak papa?"

"Kenapa lo datang?" Reza menatap benci Gilang. "Semenjak lo jadi Ketus Big Bos! Hidup  gue hancur!"

Reza menatap Gilang dengan tatapan penuh kebencian, ia segera melepas seragamnya dan pergi keluar dari indoapril itu meninggalkan Gilang.

ILANGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang