PART 37 : SIAPA KAMU?

141 9 0
                                    

🗡️

"Jadi atas dasar apa kamu berani mengencani putri saya?" Tanya Johan membuat Gilang sontak terdiam.

"Kami sudah putus" jawabnya singkat.

Johan tersenyum mendengarnya, kemudian terkekeh kecil sembari menatap Gilang sombong "Ah, baguslah kalau begitu. Kau mengganggu"

Keduanya kini tenggelam dalam keheningan, tak ada satupun yang hendak berbicara membuat Gilang menyandarkan pandangannya pada sebuah foto di depan meja kerjanya.

Terdapat sebuah foto jadul seorang gadis di foto tersebut. Hal itu membuat Gilang merasa sedikit tak asing dengan gadis tersebut.

"Kenapa matamu begitu tidak sopan" ketusnya mengambil bingkai foto tersebut membuat Gilang kini terdiam.

"Kenapa anda ingin membunuh saya?" Tanya Gilang membuat pria tua itu terdiam.

"Siapa yang ingin membunuhmu?" Jawabnya membuat Gilang lagi-lagi terdiam, merasa aneh dengan jawaban pria tersebut.

"Sebenarnya siapa kau?"

DEG.....

Pria tersebut terdiam sejenak. "Apa yang kau maksud?" Tanyanya terdengar dingin.

"Apakah benar kau Johan Hans?" Ujar Gilang membuat pria itu tiba-tiba membunyikan lonceng di atas mejanya. Membuat Gilang kini semakin penasaran,

Tak lama, tiga orang pria berbadan besar datang masuk kedalam ruangan tersebut. Dengan raut panik Pria itu segera pergi meninggalkan Gilang, keluar dari ruangan itu.

Meninggalkan tiga orang pria berbadan besar tersebut bersamanya. Gilang hanya diam saat melihat hal itu, tak ada rasa takut dalam dirinya.

Senyuman tiba-tiba tercetak jelas dari bibir kedua pria itu, sambil mengeluarkan senjata mereka. Gilang menatap sebuah jam dinding di ruangan tersebut.

Sekarang sudah jam 11.25 cukup sampai 11.45 aku akan menyelesaikan ini secepat mungkin. Batin Gilang tanpa aba-aba langsung menyerang ketiga pria tersebut tanpa persiapan.

Pria yang baru saja hendak mengeluarkan pisaunya terduduk jatuh saat mendapatkan tendangan Gilang. Lelaki itu dengan gesit menarik pisau yang ada di sakunya dan melemparkannya ke arah pria di belang yang hendak menarik pelatuk pistolnya kepadanya.

JLEBBB

Dalam sekejap mata, pria itu tumbang membuat Gilang lagi-lagi melirik jam dari ekor matanya.

11.30  batin Gilang segera mendapatkan serangan mendadak dari seorang pria di sampingnya dengan menggukan kursi.

Untungnya kursi tersebut meleset dan mengenai pria pemilik pisau yang sedang terbaring, hendak bangkit dari tempatnya.

"AKHHH!!!" Erangnya memegangi kakinya yang merasa kesakitan.

"Sory bro! Gue meleset!" Ucap rekannya meminta maaf membuat pria itu berdecih kesal.

"Bunuh bocah tengik itu cepat!"

Pria itu segera merogoh celananya mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya. Sontak Gilang terdiam saat melihat pistol itu.

ILANGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang