PART 25 : DIA KEMBALI

191 12 0
                                    

🗡️

Pagi ini, Gilang segera memarkirkan motornya tepat di sebelah motor Cris. Mereka berdua datang berbarengan pagi ini, hal itu membuat semua orang bertanya-tanya atas ke akraban keduanya.

"Makasih motornya, Lang" ucap Cris membuka helmnya dan segera memakai kembali kacamatanya.

"Ur welcome, bro" jawab Gilang santai.

"Lain kali belikan gue mobil dong, adikkuh~" ucap Cris dengan nada menggelikan membuat Gilang bergidik ngeri.

"Gila lo! Merinding gue anjing!" Kesal Gilang mengusap kedua pundaknya geli.

"Eh, kalian pada bareng? Tumben?" Ujar Reza yang baru saja memarkirkan motornya di sebelah Gilang.

"Wah, tumben bangun pagi lo?" Ucap Jefry tak lama setelah ia memarkirkan motor di sebelah motor Cris.

"Kok kalian barengan?" Heran Cris menatap Reza dan Jefry secara bergantian.

"Kagak, kita ga barengan kok!" Tolak keduanya membuat Cris memicingkan matanya penuh curiga.

"Hey! Tumben kalian bareng?" Ucap Alex segera membuka helmnya setelah ia memarkirkan motornya tepat di sebelah motor Reza.

"Gila? Lo juga?" Reza menghela napasnya panjang. "Ada angin apa nih? Kenapa kita pada dateng barengan gini?"

Alex menyirit bingung saat mendengar ucapan Reza, seolah lelaki itu menolak jika di anggap datang bersama dengan mereka.

"Emangnya kenapa kalau bareng? Bukannya kalau pergi bareng malah ningkatin silidaritas kita?" Ujar Alex membuat mereka semua mengangguk setuju dengan Alex.

"Baiklah kalau begitu! Ayo bos kita ke kantin!" Ucap Reza segera merangkul Gilang menuju kantin.

"Tunggu! Hari ini gue yang bakalan traktir bos!" Pekik Jefry segera berlari mengejar Gilang dan Reza.

Alex menatap heran teman-temannya, mendadak mereka semua seolah telah jatuh hati kepada Gilang.

"Bos kita kalau di liat-liat baik juga ya" ujar Cris membuat Alex sontak menoleh menatapnya terkejut.

"Bahkan lo juga?!" Kegetnya membuat Cris heran.

"Kenapa gue?" Heran Cris mengangkat satu alisnya bingung.

Padahal bagi Cris, dunia ini hanya terbagi menjadi hal-hal yang merepotkan dan mengganggu. Tapi bagaimana bisa Gilang mematahkan Kerasionalan milik Cris.

Alex menghela napasnya panjang sambil merangkul Cris akrab, mengekori Gilang bersama teman-temannya yang tampak girang.

"Kalian semua bak tersihir" gumam Alex pelan, namun Cris dapat mendengar jelas ucapan Alex tersebut.

"Alex, ada satu hal yang bikin gue dan mereka tertarik dengan Gilang"

"Dia sepesial"

"Apa maksud lo dengan sepesial?" Tanya Alex, namun Cris tak menjawab, lelaki itu malah semakin melangkah mendekati Gilang dan merangkulnya dari belakang.

"Adik, traktir kakak dong. Kakak gak punya uang nih" ucap Cris dengan nada bercanda membuat bulu kuduk Gilang seketika merinding saat Cris memegangi lehernya.

ILANGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang