🗡️
Ucap Cris membuat Gilang terkekeh kecil, sejak pertama bertemu. Cris memang merupakan orang yang selalu menarik perhatian Gilang.
"Baiklah, silahkan temui ajudan saya dan ambil uang anda. Saya ada urusan dengan saudara saya" ucap Gilang segera merangkul Cris untuk masuk.
Namun saat Gilang mengucapkan kata Saudara kepada Cris, hal itu membuat Albert mendadak gelap mata.
Ia berubah pikiran.
"Ah, tampaknya saya tak bisa menyerahkan putra saya. Dia adalah putra terbaik saya, saya tidak mudah menyerahkannya kepada anda tuan" ucap Albert memelas.
Gilang segera mengangkat satu alisnya naik, merasa heran dengan ketamakan pria di depannya tersebut.
"Putra terbaik?" Cris tertawa lepas mendengarnya.
"Pernahkah anda menunjukkan kehangatan kepada saya sekali saja?" Ucap Cris menatap tajam mata Albert.
"Berani banget lo mengatakan itu di depan gue!" Tatapan mata Cris yang menatap Albert tajam membuat pria itu mendadak gugup, entah mengapa aura mencengkram terasa membuat Albert merinding setengah mati.
Firasatnya mendadak tak baik, di tambah dengan tatapan Gilang yang terasa menusuk dari belakang Cris yang sedang menyenderkan tubuhnya di pintu sambil bersedikap dada.
"Anda akan ambil uang itu atau tidak?" Tawar Gilang untuk yang terakhir kalinya, ia sudah cukup muak sekarang.
"Sa—saya akan ambil" ucap Albert dengan terbata-bata, segera berlari menjauh dari hadapan Gilang dan Cris.
Kedua lelaki itu segera masuk kedalam ruangan dan menghela napas mereka panjang. Keduanya tampak kelelahan.
"Lo gak papa?" Tanya Gilang terdengar sedikit khawatir.
"Ah, gue gak papa kok. Tenang aja, 20 Miliard lo bakalan gue balikin kok" ujar Cris tersenyum tipis. "Setelah ini gue bakalan cari kerja dan—"
"Gue gak minta lo ganti kok" ucap Gilang membuat Cris tersentak kaget.
Bagaimana tidak, dengan uang 20 miliard mereka sudah dapat membuat sebuah perusahaan cabang yang baru. Betapa entengnya Gilang berkata tak perlu mengganti uang sebesar itu.
"Lo gila!?" Ucap Cris dengan sedikit rasa tak percaya.
"Iya, gue serius kok. Lo cukup kerja buat gue aja. Kinerja lo bagus dalam bisnis. Gue pengen angkat lo sebagai ajudan gue di Sanggara Corp, gimana?"
Cris menatap Gilang dengan tatapan tak percaya, perlahan matanya memerah membuat Gilang sempat terkejut melihat setetes air mata jatuh dari pelupuk mata lelaki itu.
"Eh? Cristian?" Kaget Gilang segera beranjak dari sofa. "Lo menangis?"
"Oh, man. Why do you cry!" Ujar Gilang segera menghampiri Cris dan menepuk pundak lelaki itu pelan. "It's okey, everything will be fine"
"Gu—gue ngerasa bersalah banget sama lo, Lang" ucap Cris segera menyeka air matanya sambil tersenyum hangat. "Why you so kind to me?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ILANGA [ON GOING]
Teen FictionTwit AU : @Aissblue Matahari Sanggara, siapa yang tidak mengenalnya? Mafia berumur 26 tahun dengan banyak jejak kriminal yang melekat pada dirinya. Pada suatu malam, menuju sebuah kasino besar. Matahari tiba-tiba di tabrak dan mengalami kecelakaan...