🗡️
Semua mata sontak tertuju kepada Gilang, betapa beraninya ia dengan lantang memekik di depan meja hakim tanpa tatapan takut.
Hakim menarik sudut bibirnya naik, merasa senang atas keberanian anak tersebut. "Jika ada yang menolak, bisa anda sertakan alasannya"
"Apakah kalian benar-benar tak saling mencintai sehingga begitu mudah kalian bercerai? Apa kalian tidak memikirkan perasaan anak kalian ketika bercerai? Haruskah ego kalin saja yang kalian turuti?" Ucapan Gilang terasa menusuk hati ayah dan ibu Jefry.
Keduanya saling menatap dalam keheningan, tak berani berbicara. Jefry yang sejak tadi bungkam nengepalkan tangannya saat melihat raut wajah kedua orang tuanya.
"Apa benar, selama 20 tahun kalian menikah, itu gak berdasarkan cinta?" Ujar Jefry lirih. "Lalu aku ini apa?"
Ibu Jefry mulai menutup wajahnya, perlahan air matanya jatuh menbuat ayah Jefry hanya bisa menatap resah dari balik pagar.
"Coba berikan alasan kenapa kalian bercerai kepada putra kalian" ujar Hakim membuat keduanya terdiam tak mampu berbicara.
Jefry yang tampak bingung dengan situasi ini membuat ayah Jefry tak dapat lagi untuk menyembunyikan segalanya dari putranya.
"Ayah minta maaf, ayah tidak berselingkuh" ujar ayah Jefry menunduk dalam, merasakan amat rasa bersalah dalam hatinya.
"BOHONG! kamu berselingkuh!" Bantah ibu Jefry sambil meneteskan air matanya. "Aku lihat sepatu wanita di depan rumah saat itu! Andai aku tau siapa wanita itu, akan ku bunuh dia saat itu juga!"
Amarah ibu Jefry meluap, Jefry menatap ayahnya penuh tanya. Jujur ia sedikit merasa kecewa saat mendengar bahwa ayahnya berselingkuh, namun ia percaya bahwa ayahnya tak mungkin berbohong.
"Ayah tak mungkin berbohong ibu" ujar Jefry membuat sang ibu menoleh kepada putranya. "Padahal ibu sudah mengenal ayah selama 20 tahun, namun kenapa rasa curiga itu terus kali berkembang tiap waktu, sebenarnya kenapa dengan ibu?"
Tanyan wanita itu bergetar, air matanya lagi-lagi jatuh membuat ia tak bisa lagi untuk menahan semua ini.
"Akulah yang berselingkuh!"
Bak di sambar petir, Jefry seketika terdiam. Begitu pula ayahnya yang tampak terkejut saat mendengar pernyataan itu.
"Aku capek tinggal di rumah kecil itu, aku capek hanya mendapatkan sedikit uang, aku ingin bebas dan punya banyak hal dalam hidup"
"Kalau begitu, aku akan memberimu segalanya" sontak Jefry menoleh kepada ayahnya, wajah ayahnya tampak sedih.
"Jika ada yang kurang dari diriku, kamu bisa cerita. Aku bisa berusaha untuk melengkapinya, aku akan berusaha lebih keras untuk keluarga kita" ujar ayah Jefry melangkah mendekat kepada istrinya, melewati pagar pembatas yang memisahkan dirinya dengan istrinya.
"Ayo jadi lebih baik lagi, demi masa depan dan satu-satunya putra kecil kita" pria itu memeluk istrinya erat, membuat sang istri ikut membalas pelukan suaminya hangat.
Suara tepukan tangan terdengar dari penjuru pengadilan, semua orang menatap kisah haru keluarga tersebut.
"Baiklah, jika begitu. Saya putuskan perceraian ini di batalkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
ILANGA [ON GOING]
Teen FictionTwit AU : @Aissblue Matahari Sanggara, siapa yang tidak mengenalnya? Mafia berumur 26 tahun dengan banyak jejak kriminal yang melekat pada dirinya. Pada suatu malam, menuju sebuah kasino besar. Matahari tiba-tiba di tabrak dan mengalami kecelakaan...