🗡️
Setelah berhasil membuat SMA Bina Nusa gempar, Gilang dan Thalita duduk di ruangan bersama kepala sekolah yang baru dan seorang guru Bk.
Thalita meremas ujung roknya takut. Sementara Gilang menatap nyalang kepala sekolah yang baru, dia adalah asisten pilihan Gilang.
"Ah, saya tau kalau anda pemilik sekolah" ujar sang guru bk mengusap wajahnya kasar. "Tapi mengapa anda harus melakukan hal itu di area sekolah!"
Thalita hendak menjawab, namun Gilang segera memotong.
"Saya minta maaf, saya tidak akan melakukan hal ini lagi kedepannya" Gilang membungkuk, meminta maaf kepada guru Bk membuat guru tersebut sontak kaget.
"Tu—tuan apa maksud anda! Anda tak perlu meminta maaf" sang guru bk tampak panik segera mengangkat tubuh Gilang agar tak terus bungkuk.
"Tolong pastikan agar tidak ada satupun siswa yang memposting tentang kejadian itu" ujar Gilang. "Saya tidak ingin memberatkan Thalita, tolong jangan hukum dia"
Kepala sekolah menatap Gilang seraya menghela napasnya panjang. "Tuan, mungkin kami bisa menghalau mereka menguplod vidio ataupun foto, namun mereka akan terus membicarakan tentang hubungan kalian"
"Saya tidak masalah"
Seisi ruangan seketik menatap Thalita. Dengan wajah dingin dan nada lantang gadis itu membungkuk ikut meminta maaf kepada guru bk dan kepala sekolah.
"Saya tidak masalah akan rumor setelah kejadian ini" jawab Thalita mantap.
"Tapi Thalita, ayahmu akan ta—" ucapan guru bk terpotong.
"Ayah tidak akan tau!" Thalita menatap sang guru bk dengan mantap, tak ada sedikitpun keraguan dari matanya.
"Baiklah, kalian bisa kembali ke kelas sekarang" ujar kepala sekolah mengusap rambutnya seraya memejamkan matanya erat.
Gilang dan Thalita segera keluar dari ruangan tersebut. Sesaat Gilang menunduk, tak berani menatap gadis itu. Rasanya ia benar-benar telah melakukan hal bodoh.
"Kenapa diam? Ayo ke kelas" Thalita tiba-tiba menggandeng tangan Gilang erat.
Lelaki itu sontak terkejut saat Thalita menyentuhnya. "Ka-kakak?"
"Hm?" Dehem Thalita menarik Gilang pergi menuju kelas sambil bergandeng tangan.
"Apa kakak marah?" Cicit Gilang ragu.
Thalita menoleh dan tertawa mendengar ucapan Gilang. "Sejak awal inilah yang gue inginkan"
"Pengakuan"
Thalita menghentikan langkahnya sambil mendongkak menatap wajah Gilang yang tampak masih sangat murung.
"Terima kasih, karna telah mengakui gue sebagai pacar lo"
Thalita memeluk Gilang erat, lelaki itu hanya diam tak bergeming saat gadis itu memeluknya. Rasanya hatinya menghangat saat itu juga.
"Kak, apa benar tidak apa kalau kita publish hubungan ini?" Tanya Gilang terdengar ragu.
"Segala imej baik yang kakak bangun, tujuan kakak untuk menjadi yang terbaik, dan harapan ayah kakak akan hancur jika kakak berhubungan dengan aku" Gilang menangkup kedua tangan Thalita dalam genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILANGA [ON GOING]
Ficção AdolescenteTwit AU : @Aissblue Matahari Sanggara, siapa yang tidak mengenalnya? Mafia berumur 26 tahun dengan banyak jejak kriminal yang melekat pada dirinya. Pada suatu malam, menuju sebuah kasino besar. Matahari tiba-tiba di tabrak dan mengalami kecelakaan...