PART 31 : KITA PUTUS?

183 11 0
                                    

🗡️

"Lo serius?!" Kejut Thalita, wajahnya bahkan tak bisa menampakkan raut apapun.

Seolah tak terbaca, tak hanya Alex, kini Thalita pun ikut menatap Gilang dengan tatapan penuh waspada.

"Jadi— selama ini gue?" Thalita menggantungkan kalimatnya.

"Maaf udah bohongi lo Thalita" ucap Gilang lirih. "Gue gak bisa memastikan kalau gue cinta sama lo karena respon tubuh Gilang atau karna gue benar-benar jatuh cinta sama lo"

"Maaf karena sudah menipu lo"

TES....

Setetes air mata tiba-tiba jatuh dari pipi Thalita, matanya semakin berair dan terus memenuhi pelupuk matanya.

Gilang hanya bisa menundukkan kepalanya saat melihat gadis pujaan hatinya menangis kencang di hadapaannya karena pria lain.

Hatinya mendadak sakit saat melihat air mata Thalita, betapa teririsnya ia saat melihat mata indah milik sang gadis tersebut kini memerah.

"Kalau lo bener Matahari, terus dimana Gilang yang asli?" Tanya Alex membuat lelaki itu terdiam.

"Gue juga gak yakin" jawabnya memelan. "Tapi gue masih menduga kalau Gilang mati di tubuh gue" ujarnya membuat Thalita seketika menyeka air matanya.

"Ayo kita ke makan lo!" Ucap Thalita segera meranjak sambil merapikan barang-barangnya kilat.

"Thalita—" ucap Alex tampak kasihan melihat gadis tersebut.

"Ayo Alex! Kita harus mengantarnya kepada makamnya mungkin aja Gilang masih bisa selamat!" ucap Thalita segera mengusap kasar air mata yang tak henti-hentinya mengalir dari pipinya.

"Thalita, mending lo tenangin diri lo dulu deh baru kita pergi ke sa—"

"Engga, Lex! Kita harus pergi sekarang sebelum Gilang benar-benar pergi selamanya!" Tegas Thalita segera mengambil kunci mobilnya di atas meja kemudian menatap kedua lelaki yang  masih terduduk diam di sofa sambil menatapnya penuh rasa khasihan.

"Thalita, stop it" ucap Gilang beranjak menahan tubuh Thalita.

"Hes gone" ucap Gilang mempu membuat Thalita terduduk lemas di lantai marmer yang dingin.

Hatinya bak tercabik-cabik, betapa hancurnya dirinya saat mengetahui fakta gila yang tak pernah ia bayangkan seumur hidupnya. Entah apa gunanya ia selama ini bersikeras menembunyikan Gilang dari ayahnya, semuanya menjadi sia-sia.

"Maafkan gue Thalita" ucap Gilang bersimpuh di depan Thalita, rasanya ia benar-benar tak tahan untuk terus mengucapkan kata maaf. Betapa bersalahnya ia selama ini telah menipu gadis itu.

Thalita tersenyum getir sembari menyeka air matanya. "Gak papa kok, gue yang seharusnya minta maaf. Gue juga selama ini membohongi lo—-" Thalita menggantungkan ucapannya.

"Juga membohongi Gilang" ucap Thalita memejamkan matanya erat. Gilang hanya diam melihat reaksi Thalita yang tampak canggung.

"Gue—"

"Gue sebenarnya sangat kuat" ucap Thalita menatap tangannya yang tengah terkepal erat.

Lagi-lagi air matanya hendak turun jatuh membasahi pipinya, namun gadis itu segera terperanjat kaget saat Gilang tiba-tiba memeluknya erat.

ILANGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang